BAB 1

2.8K 275 26
                                    

" Kau kenal dia? " Soal Hyesun. Dia mendengus sambil menghirup segelas air kopi di kantin sekolah. Sungguh dia tidak menjangka tahun ini dia gagal membawa pulang biasiswa.

Kekecewaan.

" Yoshi? Taklah kenal, tapi aku tahu dia wujud. " Jawab Bona. Dia hanya mengangkat bahu.

" Tengok tu, dia makan sorang-sorang. Pergilah teman dia, Hyesun. " Sengih Yerim lantas mengundang jelingan si gadis.

Gila ke?

SPLASHHHH!!!

" SHIT, WHAT THE FUCK?! " carut Hyesun. Membulat matanya lantas tubuh berdiri bagi mengelakkan tumpahan ramen makin merebak.

Ya, ramen.

Mencerlung mata Hyesun memandang si pelaku yang berani menumpahkan ramen keatas bajunya. Daripada seputih bersih itu, berubah menjadi sepekat kuah ramen.

" MAAF KAK! MAAF! " menunduk si pelaku. Oh junior rupanya.

Hyesun mendengus. Yerim dan Bona kaku disisi, menanti tindakan Hyesun yang seterusnya.

" KAU BODOH KE?! "

PANG!

Serentak satu tamparan mengenai wajah junior itu. Tamparan daripada Hyesun. Dadanya turun naik menahan amarah.

Dahlah tengah panas dengan Yoshi.

Lepas tu budak ni tambah lagi masalah.

Dah lama hidup ke?

" Kak saya minta maaf.... "

" Maaf kau boleh bersihkan baju aku ke?! "

" Hyesun, orang tengok kita ni. Kita heret dia ke belakang blok lah. " Bisik Yerim. Jelas sekali kini mereka menjadi perhatian seluruh pelajar yang menjamu selera di kantin.

Hyesun meraup wajahnya.

" Hey, whats wrong? "

Suara lain menyapa. Hyesun memandang sebelum dia mendengus.

" Tak ada apalah. Tak payah sibuk. "

" Kita bawa jelah dia ke belakang blok. Sini ramai mata-mata. Mampus kau kalau dorang beritahu cikgu. " Sampuk Bona.

Hyesun menjeling seluruh isi kantin.

" SIAPA?! SIAPA YANG BERANI CAKAP DENGAN CIKGU?! " lantas mata yang sedari tadi melihat terus menunduk.

Takut.

Hyesun yang mahu kembali mencekak kolar si junior terhenti apabila seseorang datang lantas berdiri dihadapannya.

Dalam keadaan tangan menggigil.

Dan senyuman sinis itu terhasil lagi.

" Yoshi. Pahal datang sini? " Balas Hyesun.

Senang sungguh melihat musuhnya sendiri datang dan berdiri dihadapannya.

Yoshi menunduk lama.

" EH KAU PEKAK KE?! "

Terhenjut bahu Yoshi, lantas dia mengeluarkan buku nota kecil daripada poketnya bersama sebatang pen. Menulis sesuatu dengan pantas sebelum disua kepada Hyesun.

Jangan buli dia kalau tak aku beritahu cikgu. Aku dah rakam semuanya.

Mata Hyesun membulat.

" Apa? Apa kau tulis tadi? Aku tak nampak sangatlah, tolong ulang. "

Yoshi pantas menulis lagi.

Aku tak main-main.

" Yoshinori, kau sedar tak kau tengah bercakap dengan siapa? " Yerim mencelah.

Bisu / Yoshi ✓Where stories live. Discover now