BAB 38

1.5K 190 11
                                    

Usai mengemas barang kedalam bilik, Yoshi menapak keluar dan memerhatikan Hyesun yang riang bermain dengan Yerim. Senyuman kecil berlabuh dibibirnya.

" Seronok ke main dengan Yerim, Sun? "

" Seronok! Ochi baliklah. Biar Sun duduk dengan Yerim. " Ujar Hyesun. Yoshi tertawa kecil.

" Yerimlah kena balik. Sebab ni rumah Ochi. "

" Yeke? Kalau macam tu, jom Yerim. " Hyesun pantas bangun dan menarik tangan Yerim. Dibawa gadis itu menuju ke pintu.

" Eh nak pergi mana ni? " Kerut Yerim. Hyesun yang baru mahu menyarungkan kasut, segera menundingkan jari pada pintu.

" Rumah Yerim lah. Takkan nak susahkan Ochi. "

" Sun kena duduk dengan Ochi lah. " Balas Yerim.

Lantas bibir Hyesun melengkung, seperti akan menangis. Wajahnya menunduk.

" Yerim tak nak kawan Sun ke? Sun menyusahkan Yerim? "

" Eh tak. Yerim suka kawan dengan Sun. Tapi sekarang ni, Yerim kena balik dulu. Tuuu... " Jari Yerim ditunding pada insan yang sudah menunggu diluar kereta.

Membuatkan mata Yerim mengecil.

" Siapa abang handsome ni? "

Lantas jejaka itu menapak, menghampiri Yerim dan Hyesun yang keliru. Segera senyuman disua.

" Hai, Hyesun. Nama saya Eric, boyfriend Yerim. "

" Boyfriend? Yerim ada boyfriend? " Lopong Hyesun. Yerim tertawa dan mengangguk.

" Iya. Sun pun ada boyfriend tau! "

" Sun pun ada? Siapa? "

" Ni, yang handsome belakang Sun. " Jawab si tuan empunya badan, lantas bahu Hyesun dirangkul erat.

Yoshi.

" Ochi boyfriend Sun? "

" Iya, sayang. Jadi, Sun kena duduk dengan Ochi. "

Hyesun masih teragak. Menyedari tingkah laku isterinya, segera Yoshi memandang wajah Eric dan Yerim. Kedua mempelai itu mengerti sungguh.

Yoshi mahukan masa berdua dengan isterinya.

" Eric dengan Yerim balik dulu tau, Sun. Nanti jumpa lagi. "

Lambai keduanya. Hyesun mencebik dan melambai kembali. Sehingga kenderaan itu hilang daripada pandangan, lambaiannya masih tidak habis.

" Sun, Ochi nak cakap dengan Sun boleh? "

Memandang mata Yoshi, Hyesun menggigit bibir bawah sebelum dia mengangguk. Yoshi tersenyum senang.

Lantas tubuh isterinya dirangkul untuk masuk kedalam rumah.

Nafas dihela perlahan.

" Kenapa Sun macam tak nak kawan dengan Ochi dah? "

" Sun taknak susahkan Ochi. Sun tak nak buat Ochi menyampah. "

" Siapa cakap Sun akan susahkan Ochi? "

Dan Hyesun terdiam. Bibirnya dibungkam, tidak mengeluarkan sebarang perkataan.

" Sun... " Tangan Hyesun diraih lembut sebelum dikucup.

Ya Tuhan, isterinya sungguh istimewa.

Bahkan lebih istimewa daripada bidadari.

Satu persatu dugaan menimpa tetapi insan ini masih teguh bertahan, bahkan sedang membawa satu lagi insan dalam tubuhnya.

Bisu / Yoshi ✓Where stories live. Discover now