BAB 11

1.7K 211 113
                                    

BAM!

Pintu dihempas kuat. Yoshi melabuhkan punggungnya diatas sofa lantas kepalanya disandarkan. Kakinya yang kelenguhan naik, diletakkan diatas meja kopi.

Tangannya naik, direhatkan atas dahi sebelum matanya terpejam.

Lelah.

" Baru balik? "

Yoshi membuka matanya sebelum dia angguk malas.

" Hm. "

" Hyesun. "

Baru sahaja mahu rehat kembali, Yoshi terjaga dan mengeluh. Mengerling wajah si ayah yang sedang merenungnya, turut sama duduk di atas sofa.

" Kenapa dengan dia? "

" Dia ada cakap apa-apa tak dengan kamu? " Yoshi menggeleng malas.

" Perempuan bodoh tu? "

" Shes not stupid, Yoshinori. "

Suara keras sang ayah menyentak Yoshi. Dia mendengus lantas bangun daripada posisinya. Duduk bersandar sambil memandang figura sang ayah.

" Papa, im done my part. Esok last day Yoshi sekolah kat sana. "

" Esok? Are you crazy? What about our plan? " Dengus si ayah. Jelas tidak bersetuju dengan kata-kata Yoshi.

" I need my life back. Im done. "

" Yoshi! "

" Kenapa Tuan Cha Minho? Yoshi dah buat arahan papa, temukan Hyesun dengan papa, and both of you already have a talk right? Whats more? Berlakon bisu and layan Hyesun is fucking exhausted pa! "

Cha Minho meraup wajahnya. Dia duduk bersandar dan keluhan halus lahir daripada bibirnya.

" Papa cuma nak kamu tolong kali ni je Yoshi. "

" Tadi kan papa dah berbual dengan Hyesun. Masih tak okay ke? "

" Dia nampak selesa dengan kamu. Nampak happy dengan kamu. Tapi semuanya hilang dengan papa. "

" Yelah, siapa yang masih boleh senyum depan orang yang dah hancurkan keluarga dia? "

Perlian Yoshi jelas menusuk hati Minho. Dia menelan liur dan menunduk.

Terasa tetapi ada benar juga dengan setiap kata Yoshi.

" Yunjin... "

Yoshi memandang wajah si ayah.

" Dia okay? "

" Baru nak tanya pasal anak ke? "

" Yoshi, tolong. Papa tak nak bergaduh. "

" Yunjin okay. Cuma dia masih sakit. Ada kat bilik tu tengah berehat. "

Minho angguk. Sedikit kekok berduaan dengan Yoshi.

" Yoshi, Hyesun selesa dengan kamu. Keluarga dia pun selesa dengan kamu. Tak boleh ke bantu papa benda yang sama? Papa cuma nak tebus kesalahan papa dulu. "

" Pa, itu bukan bidang kuasa Yoshi. Papa yang menyakiti, papa yang kena pulihkan. "

Geleng Yoshi.

Dia sendiri menjadi saksi betapa sakitnya Hyesun selepas melihat figura ayahnya.

Betapa menggigilnya tangan si gadis.

Betapa remuknya hati si gadis.

Dan betapa susahnya hidup keluarga dia selepas insan bernama ayah itu pergi.

Jadi, untuk memujuk Hyesun, memohon sebuah kemaafan bagi pihak sang ayah, sangatlah mustahil.

Yoshi tidak mahu terlibat.

Bisu / Yoshi ✓Where stories live. Discover now