BAB 12

1.7K 208 64
                                    

Kakinya menapak ke sekolah. Namun reaksi yang diterima jelas mengelirukan.

Semuanya okay sahaja sehinggalah gadis ini tiba.

Jelingan.

Hinaan.

Bahkan kutukan.

Menjadi alunan telingannya kini.

" TU HYESUN TAK MALU TU! "

" EEEE BAU SAMPAH! "

" PATUTLAH DESPERATE NAK BIASISWA! "

Pelbagai lagi, yang tidak larat Hyesun mahu dengari.

Apa lagi ni?

Kes apa lagi ni?

Hyesun hanya berjalan menunduk, malas mahu memandang bahkan meminta penjelasan. Dia menapak ke kelasnya.

Sebelum kelas yang sedari tadi bising dan riuh, berubah senyap. Semua mata padanya kini.

Memandang penuh cemuhan.

" Tu Hyesun desperate tu kan? "

" Tu yang miskin tu? "

" Ishh ishh ishhh.. "

Apa lagi? Desperate? Huh?

Khabar angin apa lagi yang menfitnah dirinya?

Hyesun mengerling sekilas pada papan hitam sebelum dia kaku. Matanya terbutang memandang tulisan yang terpampang jelas disitu.

HYESUN MISKIN. MAK DIA BUTA SEBAB TU DIA DESPERATE NAK BIASISWA.

" SIAPA YANG BERANI TULIS NI?! " teriak Hyesun. Matanya bernyalang memandang setiap satu rakan sekelasnya yang masih lagi angkuh.

" Kau memang miskin kan? Berdalih? "

" Apa? Siapa sebarkan ni hah?! "

" Benda betul. Fitnah apanya? "

" Jangan sampai aku puku-- WOIII !!!! "

Teriakan kuat Hyesun menguasai suasana. Dia terkesima ditempatnya, disaksikan satu kelas.

Air perlahan menitik, membasahi lantai dan seragam sekolahnya.

Seseorang baru sahaja menjirus sebaldi air longkang tepat keatas kepalanya ketika dia sedang berdebat.

Hyesun mendengus. Matanya merenung tajam si pelaku.

" KAU PAHAL?! "

" TUTUP MULUT KAU MISKIN! " teriak si gadis yang menyimbah air longkang padanya. Matanya juga turut terbuntang, membalas perkataan Hyesun.

BRAKK!!

" ARGH! "

Seseorang baru sahaja menendang betisnya dengan kuat, sehingga memaksanya melutut kini. Rasa sakit mulai terasa dibahagian bawah badannya.

" Kau kenal aku siapa?! "

Hyesun mendengus. Tidak membalas.

Sebelum gadis yang menyoal itu mencengkam rahang Hyesun lantas memaksa mereka berpandangan mata.

" Aku, perempuan yang kau buli kat kantin dulu. "

" Tengok perempuan tu. " Muncung Hyesun, meraih perhatian Bona dan Yerim juga.

" Kenapa dengan dia? " Soal Yerim. Hyesun tertawa halus.

" She seems interesting. "

Sebelum Hyesun bangun, menghampiri seorang gadis yang sedang membawa semangkuk mi sup dipegangannya.

Bisu / Yoshi ✓Where stories live. Discover now