BAB 33

1.5K 200 55
                                    

Hyesun meringis. Dia cuba bangun, namun terhentak apabila rasa sakit mulai menjalar kembali pada tubuhnya. Matanya terbuka seketika, lantas kaku melihat keadaan tubuhnya yang penuh dengan bekas pukulan.

Ah, dia teringat.

Ini pukulan yang diterimanya daripada Jihoon.

Malam prom itu...

" Hyesun kau okay tak? "

" Ji, dia tipu aku Ji... "

" Aku nampak, Hyesun. Sampai bila kau nak setia huh? "

" Sampai bila-bila, Ji. Aku isteri dia, Yoshi masih sua-- "

" TAK HABIS HABIS YOSHI YOSHI YOSHI! BOLEH TAK KAU STOP SEBUT NAMA DIA?! "

" Ji.. kau kenapa? " Hyesun terdiam. Bergetar matanya melihat Jihoon yang tiba-tiba melenting.

" Kau buta ke Hyesun? Aku dah lama sukakan kau. Cintakan kau. Tapi bila? Bila kau nak terima aku? "

" Jihoon, kau tahu kan kita sebatas kawan aje? "

Jihoon meraup mukanya. Sebelum matanya mengerling cincin yang melingkar kemas dijari sang gadis.

" Jadi, sebab Yoshinori lah? "

" Ji.. ARGH! " Hyesun mengaduh apabila secara paksa, Jihoon mencabut cincin dijarinya sebelum dibuang jauh.

" PARK JIHOON! CINCIN AKU TU! "

" Aku akan gantikan dengan cincin kita. "

" Maksud kau apa? "

Jihoon tersenyum sinis, sebelum dia bingkas mendukung tubuh Hyesun. Diangkat sekuatnya, menggunakan kekerasan.

" Ji, lepaskan aku, Ji! Lepas-- "

" DIAM BETINA! "

Tubuh Hyesun diangkut menuju ke kereta Jihoon sebelum dibawa pergi.

Dan disinilah Hyesun kini. Sudah dua hari, tersekat, bersama Jihoon.

Dan Bona.

" Woi, makan. "

Pintu dibuka lantas terpancul muka Bona. Gadis itu mendengus lantas sebungkus makanan dicampak kehadapan mukanya.

" Makan? Dengan tangan berikat macam ni? "

" Kalau buka pun, bukannya kau nak makan. Dah dua hari kerja kau minum air je, tak mati lagi ke? "

" Kau berubah jauh sangat ni, Bona. " Geleng Hyesun. Sungguh sedih hatinya, melihat sahabatnya begini.

Ini bukan Bona yang dia kenali.

" Berubah? Siapa? Aku? Kau rasa sebab siapa? "

" Bona.. "

" Sebab kau, Cha Hyesun! Sebab kau! Dan sekarang biar aku bantu Jihoon. Hancurkan kau. "

" Bona, kau lupa ke dengan persahabatan kita? "

" Aku tak lupa. Sebab aku ingat lah aku jadi begini. Kau dengan Yerim boleh pergi mati. "

Hyesun mendengus. Matanya tajam memandang Bona yang kini sedang menghidupkan rokok.

" Kau jelah yang pergi mati! Dahlah bodoh, tak dapat Jihoon, culik orang pulak tu. Memang neraka lah tempat kau! "

" Eh, siala-- "

" Kau nak pukul Hyesun? "

Segera tangan yang diangkat tinggi mahu melempang Hyesun terhenti diudara. Suara berat yang menyentak mereka menyebabkan Bona dan Hyesun diam seketika.

Bisu / Yoshi ✓Where stories live. Discover now