11

28.6K 3K 62
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Skylen high school adalah sekolah paling bergengsi di kota Greyn, terdapat 2 gedung pembelajaran untuk junior high school dan senior high school

Seleksi untuk masuk sekolah itu sangat ketat jadi bukan sembarang orang bisa masuk ketempat itu.


Allen turun didepan gerbang, ia berjalan memasuki halaman depan sekolah, matanya menatap binar bangunan tinggi didepannya

' woahh besar banget! Jadi ini yang namanya sekolah ' batin Allen senang

Maklum saja, Alger dulu tak pernah mendapat kesempatan untuk merasakan sekolah umum seperti adiknya Bryan

Ia harus homeschooling, itupun atas paksaan keluarganya, bahkan bisa dibilang ia tidak pernah keluar rumah kecuali untuk pergi ke acara-acara rekan bisnis ayahnya dan ke perusahaan

Diparkiran murid-murid yang berlalu lalang seketika berhenti sejenak menyadari keberadaan Allen yang masih setia mengamati bangunan sekolahnya

" Eh..eh siapa tuh? Lucu banget woy!"

" Loh! Kok bisa ada bayi nyasar disini sih?"

" Dedeknya gemes banget!"

" Karung mana karung"

" Lah, Lo mau mulung?"

" Ya kagak lah!"

" Trus buat apa?"

" Buat ngarungin tuh bayik, gemes banget anjir!"

" Jangan ilah, nantinya maknya marah"

" Pipinya sampe tumpah-tumpah, jadi pengen gue cubit"

" Baby kenapa disini? Nyariin mama ya nak"

" Heh beruk! Dia tuh anak gue, Lo jangan ngaku-ngaku deh"

" Lo yang ngaku-ngaku! Gak liat apa wajah dia mirip gue!"

" Iya gue liat, tapi yang gue liat dia kek malaikat, lah! Lo kok mirip bekantan"

" Sialan Lo"

" Tapi wajahnya kek gak asing deh"

" Iya ya..kek mirip siapa gitu?"

" Loh itu bukannya Allen si cupu!"

" Eh.. bener juga, kok penampilannya berubah gini?"

" Halah penampilan aja yang berubah tapi tetep cupu kan!"

" Yeu..sirik Lo pantat panci! Bilang aja Lo iri kan liat Allen kek gitu"

" Buat apa iri sama si cupu, sorry ya gak level"

" Tapi sumpah deh, gue kok baru tau kalo si Allen imutt parah!!"

" Mungkin karena dia dulu suka nunduk trus pake kacamata "

" Bener juga sih.." Diskusi para murid.

Sementara si empu yang dibicarakan tengah menahan kesal, wajahnya tetap datar tapi matanya tampak berkilat-kilat penuh amarah

' anjing! Tuh congor gak bisa difilter apa? Kek gak pernah liat cowok ganteng macem gue! Dan apa tadi? Cupu? Imut? Heoll! Gue tuh cowok tulen tampan mapan dan banyak yang sayang! Enak aja dibilang cupu! Gue sleding tuh pala tau rasa Lo!"

Ia memilih mengabaikan suara-suara fansnya dan berjalan menuju ke kelasnya

Kelas 7C dilantai 2, terdengar suara bising dari kelas 7C, sudah bukan rahasia lagi jika kelas itu dikenal sebagai kelas buangan, karena berisi murid-murid berandal dan sulit diatur, bahkan para guru pun malas mengajar dikelas itu

Allen menghela nafas berat

" Keknya gak bakal ada hari yang tenang di kehidupan kedua gue,apa lagi ni bocah punya 3 temen kelakuan kek Dajjal semua"

Allen menggelengkan kepala lantas masuk ke kelas, seketika suara-suara bising tadi menghilang digantikan wajah cengo para murid kelas 7C

" L..loh! Allen!!" Pekik Agam ketua kelas 7C

Teman-teman yang lain tersadar lantas mereka mulai mengerubungi Allen

" Ini beneran Allen?"

Allen mengangguk

" Kok jadi imut gini?"

Allen mendelik tak suka " gue tampan!"

Krik krik......

Semua terdiam setelah mendengar Allen berbicara, bahkan ketiga sahabatnya yang baru masuk terdiam membeku

" Demi apa! Suaranya lembut banget kek orangnya!"

" Kyaa!!!! Allen gumush banget!!!!"

" Sahabat gue kenapa bisa lucu banget njir!!"

Kavi menggoyangkan bahu Saka yang masih terbengong, disampingnya Zero tengah memegangi dadanya

" Tahan Zer! Lo kudu kuat hiks jantung...lo jangan loncat dulu, gue mau liat sahabat gue hiks"

Wajah Allen memerah malu, ia baru sadar kalau suaranya terdengar kekanakan

' malu banget anjir!'

Allen yang dulu jarang berbicara bahkan dikelas ia tidak pernah berbicara, jadi tidak heran jika teman-temannya merespon seperti itu saat mendengar ia berbicara

Saka yang baru tersadar langsung menghempaskan tangan Kavi dari bahunya, ia mendekati Allen

" Len... sehat?"

Allen mengangguk sedikit mendongak menatap Saka

' kenapa semua orang disekitar gue tinggi-tinggi, kenapa gak gue aja yang tinggi' batin Allen lelah

" Eh! Allen duduk gih, pasti capek dari tadi berdiri terus" ucap Clara, bendahara kelas

Seketika semua ikut tersadar dan memasang wajah bersalah

" Maaf Len kita keasikan tadi jadi lupa kalo Lo baru datang"

Allen mengangguk tak mempermasalahkan, ia memilih duduk di bangkunya yang terletak di belakang dekat jendela

Diikuti Saka yang duduk disampingnya, Kavi dan zero didepannya

Kelas 7C hanya diisi 11 siswa yang dianggap bermasalah oleh seluruh warga sekolah

Bahkan tak sedikit murid dan guru yang melakukan diskriminasi terhadap mereka, tapi bukan 7C jika tidak membalas.. mungkin, kecuali Allen yang dulu

Sebenarnya tak ada masalah dengan pengetahuan anak-anak itu, bisa dibilang mereka mungkin menandingi anak kelas unggulan

Namun rumor kelas buangan membuat guru-guru malas mengajar sehingga orang-orang berfikiran kelas 7C berisi anak-anak bermasalah, bodoh dan susah diatur.

" Allen udah sarapan?" Tanya Vio, si atlet taekwondo

Allen mengangguk, matanya berkeliaran mencoba mengingat teman-teman Allen

" Tadi ke sekolah naik apa" kini Gege, tukang pukul 7C yang bertanya

" Bus"

Senyum anak-anak mengembang, suara Allen terdengar candu bagi mereka, lembut dan kekanakan

Ah! Sangat cocok untuk bungsu kelas 7C.








Jangan lupa vote dan komen.

Alger or Allen Donde viven las historias. Descúbrelo ahora