67

4.5K 491 43
                                    






Note: Jan lupa tisu nya ye!




















Malam itu para anak muda berkumpul di kamar Lexy, karena tidak ada kegiatan lain mereka memutuskan bermain bersama

Sementara si pemilik kamar tampak memiliki lebih banyak kerutan di dahinya

"Apa yang kalian lakukan disini?"

"Kami hanya berkunjung"

Setelah mengatakan itu, Lio melengos masuk tanpa menghiraukan wajah kesal sepupunya

"Kamar mu terlihat lebih bagus dengan warna putih bang" puji Jacob

"En benar! bahkan aku bisa melihat aura kebaikan dalam dirimu!" Timpal Ace

"Kau pikir aku penjahat huh?!"

"Iya!"

Para anak muda menjawab serentak membuat Lexy mengernyit tak nyaman, apalagi setelah melihat Allen ikut menganggukkan kepala

"Tapi tidak apa, setidaknya kamu sudah jinak sekarang" tambah Rachel

Lexy mendecakkan lidah sembari berjalan ke sisi Allen, matanya sibuk mengawasi adik mungilnya yang tengah memutar-mutar rubik, tatapannya bergulir dan tanpa sengaja menemukan goresan kecil di bawah telinga Allen

"Baby" panggilnya

Allen tidak menoleh dan hanya berdehem ringan

"Hm"

"Luka apa ini?"

Semua orang serempak menatap ke arah Allen

"Luka apa?"

"Baby terluka?"

Allen menghentikan gerakan tangannya dan menoleh dengan bingung, ia merasa tidak terluka dimana pun

Jemari Lexy menelusuri garis luka membuat Allen merinding

"Abang dengar akhir-akhir ini kamu di bully, mereka menyiram mu dengan jus dan mengejek mu, kenapa tidak mengadu pada kami?"

Suasana tiba-tiba terasa sangat berat saat semua orang menunggu jawaban dari Allen

"Itu cuma hal sepe-"

"Sepele?! apa sangat menyenangkan di bully?!"

Allen mencengkeram jari-jarinya tampak gugup melihat wajah tanpa ekspresi kakak sulungnya

"Eng..enggak"

"Jadi kenapa tidak bercerita pada kami?!"

Lexy tanpa sadar meninggikan suaranya

"Abang!"

"Lexy cukup!"

Saudaranya mulai berteriak khawatir, mereka bisa melihat bahu Allen yang menciut dengan gelisah

Rachel menarik Allen ke pelukannya sembari menatap tajam pada Lexy

"Jangan membentaknya Lexy!"

Lexy mengabaikan Rachel dan berjongkok di depan Allen

"Kenapa tidak bercerita pada kami? Apa sesulit itu mengatakannya? Abang sudah lama mendengar laporan kamu di bully tapi Abang diam saja karena Mike bilang kamu ingin mengurusnya sendiri, jadi dimana hasilnya?!"

Lexy mengusap wajahnya frustasi

"Abang diam dan tidak memberitahu yang lain karena Abang berharap kamu akan menceritakannya sendiri pada kami, tapi bahkan sampai detik ini kamu hanya diam saja, setiap kali kami bertanya tentang keseharian mu disana apa yang kamu katakan pada kami?! Aku baik-baik saja, sekolahnya menyenangkan itu saja!"

Alger or Allen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang