42

11K 1.1K 14
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gue mau duduk sama Allen!"

Mike menatap garang Saka dan Kavi yang duduk di kanan-kiri Allen

Tadi dikelas ia ingin duduk dengan Allen, tapi ternyata si empu sudah duduk sebangku dengan Saka

Alhasil ia duduk berseberangan dengan meja Allen, dekat sih..tapi tetap saja! Ada Saka diantara mereka!

Dan sekarang di kantin ia ingin duduk dengan Allen tapi keduluan kedua sahabat adiknya

"Udahlah Mike! Duduk depan gue kan bisa"

Allen geli melihat tingkah Mike yang tak jauh berbeda dengan Bryan muda

Mike melipat bibirnya merajuk, tapi tetap menuruti perkataan Allen

"Kayak bocil aja Lo" canda Gege yang sekarang menjabat sebagai teman sebangku Mike

"Gue emang bocil! Katarak Lo!"

"Weh..sabar cil, gitu aja ngegas!"

"Napa? Nggak suka Lo?! Ayo gelut!"

Mike rasanya pengen pulang aja, tadinya dia pikir di sekolah itu enak, tau-tau nya malah dia harus rebut-rebutan Allen sama teman sekelasnya

"Calm down bro, nggak enak diliatin tetangga" perintah Agam dengan suara pelan namun mampu membuat anak-anak 7C merinding

Semuanya segera duduk rapi sembari mengobrol hangat menunggu pesanan

"Oh iya Al, nih bekal Lo"

Mike menyodorkan kotak makan siang kearah Allen yang berubah cemberut

"Buat Lo aja"

"Gue juga bawa kok!"

Mike mengangkat kotak makannya tinggi-tinggi

Allen ingin sekali mencakar wajah saudaranya yang tidak tau malu itu, namun ia urungkan dan beralih membuka kotak makannya sendiri, ada sepotong sandwich, sosis, telur gulung dan buah-buahan potong

Melihat itu, Allen mencibir dalam hati

'kek bekalnya bocil TK anjir'

"Al Lo makan duluan aja, nggak usah nungguin kita" ujar Zero yang duduk disamping Mike

"Hm"

Allen makan perlahan dibawah tatapan membara teman-temannya

Tak berselang lama pesanan mereka datang, Allen melirik mangkuk Saka yang berisi bakso

"Saka! Mau itu..." Pinta Allen

Saka menoleh mendapati sepasang mata berbinar kearahnya

'shit!'

Ia tidak bisa menahan untuk tidak mengumpat secara internal, ia mengambil nafas perlahan dan membuka mulutnya

"Emang boleh?"

Bahu Allen seketika merosot, ia menggeleng pelan karena keluarganya memang melarang

"Tapi pengen..."

Yang lain merasa sedikit kasihan melihat wajah murung Allen, sontak mereka melirik Mike yang tengah makan dengan tenang, tidak terusik oleh rengekan Allen

Mike merasakan tatapan mata yang ditujukan padanya diam-diam merasa punggungnya basah oleh keringat

"Kasih aja satu suap"

Finally awan mendung diatas kepala Allen seketika menghilang digantikan rona ceria diwajah datar si kecil

"Makasih"

Alger or Allen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang