46

9.2K 916 3
                                    






























"Huft! Huft!"

Allen memaksakan kakinya untuk terus menuruni tangga, ia tidak bisa menggunakan lift dibawah setelah menyadari baik Bima maupun Bisma tidak ikut mengejar dibelakangnya

'mereka bakal ngepung kita'

Jawabannya saat Mike bertanya mengapa mereka tidak naik lift

'dimana?'

'lantai dasar, koridor kiri'

Allen cukup percaya dengan intuisinya

Tangga terakhir ada di tengah-tengah koridor dan lift ada dijalan masuknya, sementara diujung koridor adalah jalan menuju parkiran khusus

Koridor kiri sepi di jam-jam pelajaran sehingga sangat strategis jika ingin mengepung mereka disana

"Al biar gue gendong Lo!"

Mike menawarkan punggungnya setelah melihat Allen yang kelelahan, di kehidupan ini tubuh saudaranya lebih lemah dibandingkan dulu, hal ini disebabkan oleh perlakuan keluarga Andara pada real Allen dulu

Allen menggeleng, Mike sama lelahnya dengan dirinya, ia harus berjaga-jaga jika sesuatu terjadi diluar prediksinya

"Mike..hah! Kita harus lebih dulu huft!..sampe ke koridor!!"

Mike merasa ragu dengan rencana Allen, lift dan lari, siapa yang paling cepat sampai kebawah? Tentu saja jawabannya adalah lift!

"Huft! Jangan mikir yang huft! Aneh-aneh Lo! Hah..hah...Lo lupa siapa gue?!"

Allen mengeluarkan ponselnya, menunjukkan pesan yang ia kirim ke Saka beberapa saat yang lalu, ia menyadari kalau ia tidak akan bisa lolos dengan mudah tanpa bantuan orang lain

Allen meminta ketiga sahabatnya, Gege dan Jodi untuk berjaga disekitar pintu dasar lift, dengan begitu Bima dan lainnya bisa dipukul mundur sementara ia dan Mike akan memiliki waktu untuk pergi ke parkiran khusus

Mike mengacungkan jempol kearah Allen, ia hampir lupa kalau saudaranya itu orang paling picik sedunia

Lupakan kata ditindas, orang lain mungkin yang akan tertindas hingga muntah darah

'tangga terakhir'

Jantung Mike berdegup kencang saat kakinya menapak anak tangga terakhir, telinganya menangkap suara perkelahian dari sisi luar koridor

Ia diam-diam merasa lega menyadari semuanya berjalan sesuai rencana Allen

'tapi gimana sama orang-orang dibelakang?'

Sekali lagi Mike merasa ragu, tapi ia memilih untuk percaya pada Allen, saudaranya pasti punya rencana yang bagus

Dilain pihak, wajah Allen tidak terlihat bagus, ia lapar dan kelelahan, bahkan paru-parunya serasa menjerit karena dipaksa untuk terus bekerja

Ia melirik Mike yang hanya fokus kedepan, ia tidak bisa membiarkan dirinya dan Mike dipukuli oleh anak-anak nakal itu

'gapapa..ini bukan apa-apa'

Allen meyakinkan dirinya sendiri, ia dan Mike pasti bisa sampai ke koridor, ia menoleh ke belakang pada anak wolf yang mengejarnya

'kalaupun gue dipukuli, gue nggak bisa biarin Mike jadi korban juga'

Ia kembali menatap kedepan, ujung koridor hanya terdapat satu jalan menuju parkiran khusus, anak-anak itu tidak akan berani melangkah kesana karena itu tempat khusus untuk pemilik sekolah

Alger or Allen Où les histoires vivent. Découvrez maintenant