1

609 146 39
                                    

👑 🐥 👑

🌷🌷🌷

Jimin menyetir ke kediaman Kirana di kawasan apartemen Aveeneur, setelah dia meminta asistennya itu menemani menemui Seokjin. Kirana sudah menjelaskan kondisi Seokjin yang terbaru, Seokjin bukan keracunan melainkan alergi salah satu bahan makanan. Dia juga telah dihubungi oleh pihak kepolisian.

Jimin memberhentikan mobilnya di depan lobi ketika Kirana tengah menelepon, tujuh detik yang Kirana butuhkan untuk selesai dengan panggilan teleponnya. Jimin baru membuka pintu penumpang saat Kirana menarik napas berat, duduk di mobil dengan tampang lelah.

"Bisa-bisanya dia menyembunyikan alerginya," kata Kirana.

"Kau percaya padanya?" tanya Jimin. "Bagaimana bisa dia baru alergi sekarang padahal aku yakin rumah tahanan sudah memakai bawang putih di masakan para tahanan, sejak Seokjin ditahan di hari pertama. Lebih masuk akal dugaanmu sebelumnya, ada yang meracuninya."

"Kau membuatku was-was, siapa orang yang sebenarnya tengah kita hadapi, Jimin?"

"Orang-orang yang merasa dihianati oleh Seokjin," gumam Jimin, sebelum melajukan mobil pada kecepatan maksimal.

"Apa mungkin Yoongi mengirim seseorang untuk melakukannya?"

"Aku tidak tahu," jawab Jimin terus terang, dia belum berani berasumsi kalau sepupunya itu terlibat. "Sepertinya ada orang lain di belakang Yoongi, pihak-pihak yang lebih berkuasa."

"Ayahmu?"

Jimin bergeming, pendapat Kirana terlalu mendadak meski dia pun sempat memikirkannya.

"Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu tidak nyaman."

"Aku juga sempat berpikir begitu, tetapi kolerasinya kurang kuat. Ayah tidak terbukti ikut dalam kasus korupsi atau pencucian uang, kesalahan satu-satunya adalah berusaha membantu Yoongi melarikan Seokjin ke Abu Dhabi.

"Pengadilan tidak akan menjatuhkan hukuman berat, dugaanku, Ayah akan dapat sangsi dan membayar denda. Jika tim kuasa hukum ayahku tidak salah langkah mengambil keputusan, kemungkinan Ayah akan segera bebas. Direkaman itu, Ayah terdengar menyebutkan tempat pelarian tapi tidak terbukti ikut merencanakan."

"Kau sudah memberitahu Ayahmu tentang keadaan Seokjin?"

"Tidak, masalah ini bukan termasuk perihal yang perlu dipikirkan oleh ayahku," tukas Jimin, sementara mobil mereka melewati lampu merah terakhir sebelum sampai ke tempat tujuan.

"Yoongi juga ingin bertemu denganmu, apa pihak kepolisian sudah memberitahu?"

"Ya, aku baru membacanya setelah kau menelepon. Aku sengaja tidak mengecek ponsel dan email sejak kemarin."

"Harusnya hari ini kau masih cuti. Sera tidak keberatan kau tinggal, padahal kalian seharusnya bulan madu?"

"Sejak awal dia tahu suaminya sibuk, seharusnya dia sudah paham resikonya."

The CovenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang