1

647 141 31
                                    

NOTE:

Thank you untuk esklimtobeli (yang tidak bisa mengganti ID sekeren punyaku) *becyandaaaaa yang telah berhasil menemukan plot hole, sehingga cerita ini luput dari kejanggalan 🥰🥰🥰

Ini kali pertama saya nulis genre beginian, amatir tingkat pasir 😅😭🤣 jadi bila kalian juga menemukan plot hole, silakan tinggalkan komentar. Klo masih bisa diperbaiki, akan saya revisi secepatnya.

Okay... selamat membaca 💜💜 

--

--

👑 🐥 👑

👑 🐥 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Jimin menyalakan rokok pertamanya sejak—entah, dia lupa kapan terakhir kali merokok, bukan sesuatu yang dijalani rutin setiap hari, hanya sesekali dan semakin tidak pernah lagi sejak dia menikah. Dia ingin udara di rumah bersih sehingga istrinya sehat, calon Ibu dari anak-anaknya kelak harus selalu mendapat pasokan udara yang bersih dan bebas asap rokok.

Teman yang dia tunggu muncul dari ujung jalan yang remang. Teman lama yang dia kenal sejak masih sama-sama sekolah, tinggi besar mengenakan jaket hitam tebal, tidak bercukur tapi kali ini rambutnya dipangkas pendek. Sekarang Sabtu malam pukul tujuh kurang 45 menit di daerah perbatasan, kota Daesilla yang sunyi jauh dari hingar bingar Ibu Kota.

Keduanya saling mengangguk saat pandangan mereka bertemu, lalu berjalan kaki beriringan menelusuri Daesilla street di area temaram yang tidak tersorot lampu jalan, mengamati sosok pria bermantel cokelat di seberang jalan. Pria pendek berkacamata, cara berjalannya timpang, perbedaan panjang kaki kentara menyusahkan pria itu menyusuri trotoar menuju rumah.

"Dia Yang Jungwon, teman Sunghoon, mantan tentara yang dirumahkan semenjak kecelakaan. Hanya dia yang bisa kutemukan, sebagai orang yang dikenal Sunghoon. Seperti yang kau tahu, Sunghoon yatim piatu, tidak ada sanak saudara yang bisa kita temui."

Jimin mengangguk singkat pada penjelasan Jungkook, seraya menghembuskan asap tembakau ke udara di atas wajahnya. Cho Sera bagai hilang ditelan bumi, nyaris tanpa jejak. Kekuataan keluarga Jimin dan kepolisian telah dikerahkan demi mencari keberadaan Sera, namun sampai hari ini Sera belum juga bisa diketemukan.

"Jim, Sunghoon tidak punya alasan menculik Sera—" kalimat Jungkook tertahan, menatap Jimin yang tampak tidak mendengarkannya.

Dia merasa perjalanan ke Daesilla hanya seperti pengalihan yang tidak perlu. Namun Jimin meyakinkannya, mereka akan menemukan sesuatu di sana. Jungkook akhirnya setuju, naik kereta cepat menyusul Jimin yang datang lebih dulu sejak tadi siang.

"Jungwon tinggal dengan Ibunya yang sudah tua," tukas Jungkook.

Di pertengahan jalan, keduanya mendahului pria di seberang mencapai rumah nomor delapan belas. Jimin membuang rokok dan menginjaknya di depan pagar rumah, lalu mengetuk pintu, bergabung kelewat mudah dengan wanita tua di ambang pintu.

The CovenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang