4

582 150 15
                                    

👑 🐥 👑

👑 🐥 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Ada masa-masa Jimin ingin mengulang waktu, kembali ke masa lalu, memperbaiki kesalahan pada sosok sahabatnya yang tersakiti. Meskipun kalau dipikir-pikir kesalahan itu tidak fatal—setidaknya bila dilihat dari point of view Jimin, tetapi dia tetap merasa seharusnya tidak perlu melakukan kesalahan itu.

Jimin tahu pada saat itu hubungan Luna dan Taehyung sudah renggang, Luna telah berkali-kali minta putus sebab Taehyung akan segera debut sebagai Idol. Di Korea Selatan, sangatlah tidak mungkin seorang idola punya pacar official, sementra Luna tidak kepingin menjalani hubungan sembunyi-sembunyi.

Kesalahan Jimin adalah dia memanfaatkan keadaaan, menjadi orang ketiga dari sepasang sejoli yang sedang diambang kehancuran. Dia menjadi sosok pelindung bagi Luna yang sedang butuh sandaran, memblokir nomor Taehyung sehingga pesan-pesan Taehyung yang minta balikan tidak pernah sampai pada Luna.

Padahal Taehyung menitipkan Luna kepadanya, tetapi dia malah menjadikan Luna sebagai hak milik. Namun pembelotan itu lancar semata-mata karena Luna memberi sinyal hijau, gadis itu menyukainya sejak sekolah. Fakta menyakitkan yang Jimin sembunyikan dari Taehyung, sebab dia tidak ingin sahabatnya terluka lebih banyak lagi.

Dan sekarang, di saat Jimin menemui Taehyung dipusat rehabilitasi MoonChild, berbatas meja kayu persegi yang peliturnya mengkilap, dia mulai menimbang kesalahannya pada Taehyung dan kesalahan Taehyung pada Sera.

Menurutnya—lagi-lagi ini dari sudut pandang Jimin, Taehyung berlebihan bila menghukum Sera sebanyak itu karena dosa yang dia lakukan. Kesalahannya dilakukan saat mereka masih sangat muda, kini mereka sama-sama telah berumur 30 tahun, alangkah berat bila masih belum bisa move on dari perkara yang sejatinya telah usang ditelan waktu.

Maka dari itu Jimin menarik asumsi, bila memang Taehyung pelaku, kesalahannya terhadap pria itu bukanlah alasan utama melainkan perkara lain. Dengan keyakinan yang dia pupuk demi mendapat titik terang, Jimin menemui Taehyung untuk bertanya hal-hal yang mungkin menjadi penyebab Taehyung melakukan penculikan terhadap istrinya—jika memang Taehyung pelaku.

"Aku diberi tahu dari polisi yang mendatangiku, aku turut prihatin." Taehyung duduk tenang di seberang meja di ruang santai para pasien, berhadap-hadapan dengan sahabat lama yang tiba-tiba datang menjenguk ke pusat rehabilitasi tempat dia dirawat.

"Taehyung, kesabaranku tidak banyak, bisakah kali ini kita bekerja sama?" ucap Jimin, kelewat terus terang.

"Aku punya alibi, Jimin. Kalau memang kedatanganmu, karena mencurigaiku sebagai tersangka penculikan. Aku tidak mungkin menyakitinya sebanyak itu, aku—" jemari Taehyung mendadak tremor, buru-buru dia menyembunyikannya di bawah meja.

"Kau mencintainya?"

"Iya." Jawaban singkat itu terucap terlalu cepat, Taehyung bahkan tidak menyangka dia bisa mengatakan hal yang dulu selalu dia sangkal.

The CovenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang