05

18K 960 49
                                    

Enjoy 📍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enjoy 📍












Mark membuka pintu rumahnya, seketika para maid yang sedang bekerja langsung menegakkan tubuh mereka dan membungkuk sopan kepada Mark. Haechan yang melihat itu hanya bisa terdiam, tidak tau harus bereaksi apa ketika tangan nya saja di genggam oleh Pria yang saat ini berdiri di sampingnya.


"Take all the stuff in the trunk of the car, and bring it into my room. "


Semua para Maid yang ada segera mengangguk patuh, "yes, Master. " Ucap para maid yang langsung keluar dari rumah menuju ke parkiran untuk membawakan beberapa belanjaan yang sempat mereka beli tadi.

Malam ini, Mark memang membawa Haechan pulang ke rumahnya setelah hampir seharian mereka di rumah sakit untuk menemani Ji-sung. Dan sebelum mereka pulang ke rumah, Mark menyempatkan untuk membawa Haechan ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa keperluan. Karena malam ini dan seterusnya, Haechan akan tinggal bersama nya di rumah.

Dan Haechan tidak akan pernah bisa menolak, karena sudah tertulis di sebuah kontrak jika dirinya harus mengikuti semua perkataan 'suaminya' tanpa membantah. Tapi itu semua, bukan berarti Mark melarang Haechan untuk menemui Ji-sung. Wanita itu masih bisa menemui adik nya jika ia mau. Tetapi, Pria itu akan sedikit memberikan batasan agar Haechan tidak setiap hari menginap di rumah sakit.

Karena bagaimanapun, itu sudah menjadi keharusan Haechan untuk mengikuti ucapan dan 'melayani' suaminya agar bisa secepatnya memberikan Mark keturunan.

"Kamu bisa membersihkan diri kamu terlebih dahulu. Nanti, para Maid akan membereskan semua barang-barang kamu, saya akan kebawah sebentar. " Ucap Mark ketika mereka sudah berada di kamar yang akan mereka 'tempati' bersama nanti.

Haechan mengangguk, wanita itu melepaskan Jas milik Mark yang melekat di tubuhnya sedari tadi. Memang, Pria itu memberikan Jas nya pada Haechan untuk di pakai karena wanita itu sempat mengigil kedinginan saat berada di pusat perbelanjaan.

Setelah melepaskan Jas nya, Haechan segera masuk kedalam kamar mandi. Mata nya tidak bisa berhenti menatap seberapa luas kamar mandi yang saat ini akan ia gunakan, bahkan kamar mandi ini jauh lebih besar dari kamar mandi Hotel yang sempat ia gunakan saat pagi tadi.

Haechan melepaskan pakaiannya, berjalan kearah bathup putih yang terletak di pojok ruang kamar mandi. Haechan menyalakan keran nya terlebih dahulu, mengatur suhu air nya agar tidak terlalu dingin juga terlalu panas. Setelah di rasa cukup Haechan kembali mematikan keran air nya. Wanita itu mengambil sebuah sabun cair yang sepertinya milik 'suaminya'

Haechan membuka botol sabun cair itu untuk menghirup aroma nya. "Uh! Bau nya benar-benar seperti bau tubuhnya " Gumam Haechan ketika mencium aroma sabun itu. Tidak menunggu lama, Haechan segera menuangkan sedikit sabun cair itu pada bathup. Setelah tercampur rata, Haechan segera masuk ke dalam bathup nya untuk merendam tubuhnya.



Contract Marriage • MarkhyuckWhere stories live. Discover now