After us-Pt 3

7K 445 50
                                    

Seorang anak perempuan berumur empat belas bulan itu berlari dengan langkah kecil nya, tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi-gigi bayi bagian depan nya saja yang baru tumbuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Seorang anak perempuan berumur empat belas bulan itu berlari dengan langkah kecil nya, tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi-gigi bayi bagian depan nya saja yang baru tumbuh.

Bayi perempuan itu berjalan mendekati jendela yang menjulang tinggi—lalu menarik hordeng transparan dan menyembunyikan tubuhnya di balik hordeng tersebut. Bayi kecil itu tersenyum, mengigit bibir bawahnya sambil menunggu seseorang yang sedang mencari keberadaannya.















Haechan berjalan masuk ke dalam ruang tamu nya, melirik ke sekeliling ruangan untuk mencari Putri kecil nya yang telah melarikan diri karena tidak mau mandi. Hingga akhirnya, atensinya terjatuh pada dua kaki kecil yang terlihat jelas dari bawah. Tersenyum, wanita itu berjalan perlahan kearah hordeng nya.

"Dimana ya Putri ku, kenapa aku tidak bisa menemukannya. " Ucapnya sambil terus menatap kearah hordeng.

Di balik hordeng nya, bayi perempuan itu terkikik geli; meresa jika Mommy nya tidak akan bisa menemukan persembunyiannya.

Hingga beberapa langkah kemudian. Haechan langsung membuka lebar hordeng nya dan menarik tubuh putri kecil nya itu kedalam dekapannya, kedua nya tertawa bersama—dengan putrinya yang terkikik geli saat Haechan menggelitiki tubuhnya.


"Ahahahaha Mommy Mommy cudah Adek geyii Mommy. "

Haechan menghentikan aksinya. Berdiri, lalu menggendong tubuh kecil Putrinya itu.

"Chenle sekarang semakin nakal, apa tidak takut di hukum Daddy, hm? " Ucap Haechan mengecup gemas hidung mungil Putrinya itu.

Bayi kecil itu menggeleng lucu, "Daddy tidak akan bica menghukum Chenye, Daddy cangat cayang Adek. "

"Kata siapa? Daddy lebih sayanb Mommy. "

"Tidak! Daddy yebih cayang Adek! "

"Benarkah? Bukankah setiap malam hanya Mommy yang tidur bersama Daddy, itu artinya Daddy lebih sayang Mommy. " Ucap nya meledek.

Lagi, Chenle kembali menggeleng kuat. "Daddy yebih cayang Adek! Daddy hanya miyik Adek saja! " Tegas bayi berumur empat belas bulan itu.

Kedua nya terus saja berdebat, hingga akhirnya Haechan berhasil membawa Chenle masuk ke dalam kamar mandi.

"Yasudah, bagaimana jika kita menemui Daddy sekarang? Bertanya pada Daddy, apakah Daddy lebih menyayangi Mommy atau Adek. " Ucap Haechan sambil menurunkan tubuh Putrinya ke dalam bathup.


Contract Marriage • MarkhyuckWhere stories live. Discover now