37 • Season 2

10.8K 652 54
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Enjoy 📍












(Mature Content!)






Pagi ini, tepat nya pukul enam pagi. Mark, Haechan, dan juga Rui sudah berada di Bandara Internasional Gimbae untuk menuju ke JeJu Island. Sekarang ketiga nya sedang berjalan menuju ke Pesawat penerbangan mereka, saat ini Mark sedang menggeret Koper dengan sebelah tangannya, sedangkan tangan satu nya lagi Pria itu gunakan untuk menggendong Putra nya. Haechan sendiri, membantu untuk membawakan tas kecil yang berisikan baju sekaligus seluruh kebutuhan Rui.

Awalnya, Haechan berniat untuk membantu suaminya membawa Koper. Namun Mark menolaknya karena Koper nya akan terasa sangat berat untuk di geret.

Sekarang, Mark sedang melakukan Check-in sekaligus pemeriksaan yang setelahnya, Pria itu memasukan Koper sekaligus Tas yang di bawa Haechan ke dalam Xray bandara untuk di periksa.

Mark terkekeh ketika melihat Rui yang lagi-lagi menguap sambil menyandarkan kepalanya pada pundak milik nya. Putranya itu pasti masih sangat mengantuk, bagaimana tidak? Jika mereka saja bersiap-siap untuk berangkat ke Bandara pukul tiga dini hari.

Setelah proses pemeriksaan di Xray telah selesai, Mark segera mengambil Koper sekaligus Tas milik nya.

"Sini, biarkan aku saja yang membawa nya. " Haechan yang ingin mengambil alih gagang Koper nya ketika Mark menarik Koper nya kebelakang, yang membuat Haechan tidak bisa meraih nya.

"Sudah saya bilang, ini berat sayang. Kamu tidak boleh membawa sesuatu beban yang terlalu berat. " Ucapnya sambil menyimpan Tas kecil tadi di atas Koper nya.

Haechan mendengus kesal ketika melihat Mark yang malah berjalan sambil menggeret Koper nya, membuat dirinya tidak membawa apapun saat ini.

Saat ini, ketiga nya sudah memasuki Pesawat nya. Mencari nomor tempat duduk yang sudah tertera.

"Disini sayang. " Ucap Mark sambil mempersilahkan Haechan untuk masuk ke kursi nya, duduk bersebelahan dengan jendela agar bisa melihat pemandangan di atas awan.

Setelahnya, Mark segera mendudukkan tubuh Rui di tepat di sebuah kursi khusus yang berada di tengah-tengah kursi mereka. Lalu, Mark segera mengangkat Koper serta Tas nya untuk dia letakkan di Kabin.

"Mommy! Yui ingin duduk di cini belcama Mommy, ingin yihat keyual
uga Mommy. " Cicit Rui sambil menepuk-nepuk paha Haechan.

Wanita itu tersenyum, dengan segera Haechan mengangkat tubuh Rui untuk dia bawa ke atas pangkuan nya.

"Rui hati-hati jangan terlalu bersandar pada Mommy, ingat kan jika di perut Mommy sedang ada adik bayi? "

Rui mengangguk mendengar ucapan dari Ayah nya. Dengan segera bocah itu mengubah posisi duduknya menjadi menyamping, membelakangi Ayah nya.

Contract Marriage • MarkhyuckWhere stories live. Discover now