14 • Season 2

12.8K 1K 61
                                    

Enjoy 📍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enjoy 📍













Mark mengernyitkan kening nya. Ingin bergerak, namun tubuhnya terasa sangat kaku. Perlahan, Pria itu mulai membuka matanya sambil mengerjapkan nya beberapa kali. Dengan pandangan yang sedikit kabur, Mark menatap langit-langit ruangan selama beberapa saat hingga penglihatan nya kembali jelas.

Pandangannya menatap kesegala sudut ruangan dan menyadari jika dirinya saat ini sedang berada di sebuah rumah sakit.

Kemudian, netra Mark beralih menatap Haechan yang saat ini sedang tertidur dalam posisi duduk dengan kepalanya yang di sandarkan pada ranjang rawat milik nya.

Tersenyum tipis. Pria itu mengangkat tangan kanan yang tertancap selang infus nya, menyentuh pucuk kepala Haechan yang selanjutkan Mark membelai nya dengan sangat lembut.

Merasakan sebuah pergerakan membuat tidur Haechan sedikit terusik. Membuka matanya, menatap pada Mark yang saat ini sedang membelai kepalanya sambil tersenyum tipis. Mark, Kembali menarik tangannya.

Pria itu meringis pelan ketika ingin kembali menggerakan tubuh nya, merasakan linu di bagian perut.

"Sebentar. "

Haechan berjalan ke depan ranjang rawat milik Mark, menekan sebuah tombol yang membuat bagian atas ranjang nya sedikit menaik.

"Sudah lebih nyaman? " Tanya Haechan yang langsung di angguki oleh Mark.

Ia berjalan kearah sofa, mengambil sebuah bantal dan berjalan menghampiri Mark.

"Peluk aku sebentar. " Mendengar ucapan dari Haechan membuat Mark mengerutkan alisnya. Walaupun merasa bingung, Pria itu tetap melakukan apa yang di katakan oleh istrinya. Mark memeluk tubuh Haechan dengan perlahan, membuat wanita itu menahan punggung belakang Mark dan menyimpan bantal sofa nya di sana.

Itu dia lakukan agar Mark bisa lebih nyaman saat terduduk.

"Tolong, air. " Ucap Mark dengan suara rendah nya, merasakan tenggorokan nya yang sudah sangat kering sedari tadi.

Haechan segera mengambil segelas air putih yang tersimpan di atas meja nakas. Kemudian, membantu Mark untuk meminum air nya sedikit demi sedikit.

"Sudah? "

Mark mengangguk, "terimakasih. " Ucap nya. Haechan tersenyum sambil menyimpan kembali gelas tadi di atas meja, ia kembali duduk di kursi nya.

"Kamu sudah makan? " Tanya Mark.

"Sudah. "

"Jangan berbohong. " Tanya nya sekali lagi.

"Aku tidak berbohong, aku sudah makan tadi bersama Rui. "

Contract Marriage • MarkhyuckWhere stories live. Discover now