19 • Season 2

11.6K 807 93
                                    


Enjoy 📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy 📍
















Haechan berdiri di balkon kamar nya sambil memandang lurus kedepan. Pikirannya terus berputar dengan apa yang terjadi selepas pulang kerja tadi, dimana, seorang Pria yang tiba-tiba saja datang dan mengaku jika dia adalah pengacara dari Ayah nya. Haechan saja belum pernah bertemu dengan orang tua nya sendiri, dan jika yang di katakan Pria itu tentang Tuan Johnatan yang membantu dirinya ke Kanada itu adalah ayah nya yang bernama Seo Johnny; mengapa Johnny tidak memberitahu kebenarannya (?)


Kenapa setelah semua nya terungkap di saat orang tua nya di kabarkan sudah tiada. Lalu, apa yang di maksud dengan semua orang yang mengincar aset dari Ayah nya (?)

Untuk sebuah surat yang katakan pengacara tadi. Haechan belum berani untuk membukanya hingga saat ini, wanita itu memilih untuk menyimpannya dulu dengan aman, ia akan membukanya di waktu yang tepat bersama dengan Jisung.

Karena di surat wasiat itu tertulis nama nya dan juga Jisung.

Berlarut dalam pikirannya. Haechan tersentak ketika merasakan sebuah tangan kekar melingkar di pinggang nya, melirik ke samping. Haechan mendapati suaminya yang saat ini sedang menyandarkan kepalanya di pundak sempit milik nya.

"Sedang memikirkan sesuatu? " Tanya Pria itu.

Haechan menggeleng pelan, mengusap tangan Mark yang melingkar indah di pinggang nya. "Hanya ingin menikmati angin malam. "

"Angin malam tidak baik Haechan, kamu bisa sakit nanti. "

"Sebentar saja. "

Mark tidak menjawab. Pria itu lebih memilih mengusak kan wajahnya pada perpotongan leher Haechan, menghirup aroma tubuh istrinya yang terasa begitu menyegarkan.

"Mark, hentikan. " Ucap Haechan ketika merasakan Mark yang mengecupi area leher nya, menjilat, bahkan sedikit mengigitnya. Meninggalkan sedikit bekas kepemilikan disana.

"Daddy nan mommy cedang apa? "

Mark sontak melepaskan pelukannya ketika mendengar sekaligus merasakan Rui yang menarik celana yang di pakainya. Saling memberi jarak satu sama lain dengan suasana yang sedikit canggung.

"Rui, lain kali jika masuk ketuk pintu dulu sayang. " Ucap Mark sambil mengambil tubuh Rui untuk dia gendong.

"Yui cudah menetuk pintu na! Tapi Daddy nan Mommy tidak membuka pintu na! Yacudah Yui macuk caja. "

"Seharus nya tadi Daddy men, ahkh! " Mark memekik ketika merasakan sebuah cubitan di pinggang nya.


"Daddy thenapa? "

Contract Marriage • MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang