07 • Season 2

13.5K 981 111
                                    

Enjoy 📍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enjoy 📍






















Mark berjalan melewati lorong rumah sakit dengan langkah lebar menuju keruangan dimana Putranya yang saat ini sedang di rawat, di ikut dengan Haechan yang berpakaian sangat tertutup, menggunakan celana panjang, baju hitam panjang, topi, kacamata, serta masker untuk menutupi wajahnya.

Wanita melirik kedepan, dimana ada sebuah ruangan yang di jaga begitu ketatnya. Disana, ada dua orang bertubuh besar berdiri tepat di depan pintu ruangan tersebut dengan satu orang lainnya yang berdiri tepat di antara kedua orang tersebut.

Sesampainya di depan pintu ruangan yang di tuju. Ketiga orang itu sontak membungkuk hormat kepada Mark, sedang Haechan yang mengikutinya berdiri tepat di belakang tubuh Pria itu.

"Selagi saya masih di dalam, jangan biarkan siapapun untuk masuk
kedalam. " Ucap memerintah.

"Baik Tuan. " Jawab Pria yang berdiri tepat di antara kedua orang bertubuh besar itu.

Salah satu mereka yang bertugas untuk berjaga di depan segera membukakan pintu untuk Tuan nya. Mark memutar tubuhnya, menatap kearah Haechan yang saat ini menatap kearahnya juga, menggenggam tangan Haechan, Mark membawa wanita itu masuk kedalam ruangan yang setelahnya pintu ruangan tersebut kembali tertutup rapat.

Mark kembali melepaskan genggamannya ketika mereka sudah berada di dalam. Dengan segera, Haechan membuka topi, kacamata, serta masker yang menutupi wajahnya sambil melangkah kearah Putranya yang masih terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit dengan masker oksigen yang masih menutup hidung dan mulutnya untuk membantu pernafasan Rui yang masih tidak stabil.

Haechan memandang wajah Putranya yang saat ini tertidur lelap, wajah teduh Rui cukup membuat hati nya menghangat. Tangan wanita itu terulur, mengusap rambut ikal milik Putranya dengan sangat lembut.

Merasakan sebuah pergerakkan membuat tidur Rui sedikit terganggu. Perlahan, bocah itu mengerjapkan matanya, sedikit demi sedikit membuka matanya walaupun terasa berat karena rasa kantuk. Dengan penglihatan yang sedikit buram, Rui bisa melihat wajah seorang wanita yang saat ini berdiri di sampingnya sambil mmberikan usapan lembut di kepalanya.

"Mom-my? " Cicit Rui pelan sambil menatap sayu kearah Haechan.

Wanita itu tersenyum, mengangguk pelan sebagai respon yang di berikannya kepada Rui.

"Jadi Yui mempunyai seolang Mommy? " Tanyanya sekali lagi.

Haechan kembali mengangguk, "tentu, aku adalah Mommy mu. "

Mendengar jawaban dari Haechan sontak membuat Rui tersenyum, bocah itu merentangan tangannya kearah Haechan.

"Mommy, Yui ingin di peluk. " Pintanya.

Contract Marriage • MarkhyuckWhere stories live. Discover now