16

14.2K 946 66
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Enjoy 📍

















Mark membuka pintu kamarnya, melirik pada istri kecil nya yang saat ini sedang terbaring di atas kasur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Setelah menutup pintu kamarnya kembali, Mark berjalan menghampiri Haechan sambil membawa satu buah semangka yang di dalamnya sudah di olah menjadi Subak yang di buat langsung oleh Taeyong.

Haechan terus merengek meminta kulit semangka, sedangkan Mark dan Taeyong melarang keras keinginan dari ibu hamil itu. Bahkan, Haechan sempat mengambil satu buah semangka utuh dari dalam kulkas untuk ia kupasi kulitnya, untung saja salah satu Maid berhasil mengetahui hal tersebut dan segera melapor pada Tuan nya.

Tepat setalah kejadian itu, Mark mengunci semua kulkas yang berisikan buah semangka di dalam nya hingga membuat Haechan merajuk dan duduk di depan kulkas yang terkunci selama satu jam dengan beberapa Maid dan Yuta yang terus mengawasi wanita itu dari belakang.

Jisung saja tidak habis pikir. Bagaimana bisa Nuna nya yang selalu mempunyai nya pemikiran dewasa sekarang menjadi sangat ke kanak-kanakan, mudah merajuk, bahkan sangat keras kepala.

Taeyong berkata, itu semua karena faktor kehamilan yang membuat mood Haechan mudah berubah-ubah.

Mark menarik nafas pelan lalu menghembuskannya. Pria itu mulai berjalan mendekati sang istri yang masih tetap di posisinya, berbaring di atas kasur dengan tubuh yang di tutupi selimut. Mark duduk di sisi kasur tepat di samping Haechan, sebelah tangannya terulur mengusap lembut kepala Haechan yang tertutup selimut.

"Saya tau kamu tidak tidur, Bubu membuatkan Subak kamu tidak ingin mencoba nya? " Ucapnya dengan lembut.

Haechan menurunkan selimut yang menutupi wajahnya, sedikit menyembulkan setengah wajahnya untuk melihat Mark yang saat ini duduk di sampingnya dengan satu buah semangka di pangkuannya.

"Kulit semangka tidak boleh? " Tanyanya pelan.

"Tidak. " Jawabnya tegas.

Haechan mendengus, ia yang akan kembali menarik selimut untuk menutupi wajahnya tertahan ketika Mark menariknya. "Jangan keras kepala dan berhenti merajuk. Bubu sudah membuatkan Subak untuk kamu jangan membuatnya kecewa Haechan, berhenti bersikap ke kanak-kanakan. "

Mendengar ucapan Mark yang terkesan membentak, mau tak mau wanita itu mulai beranjak dari tidurnya. Mendudukkan tubuhnya yang di bantu oleh Pria itu, Mark menyimpan satu bantal di belakang punggung Haechan sebelum istrinya menyandarkan punggungnya pada headboard, itu Mark lakukan agar Haechan merasa nyaman saat bersandar.

"Buka mulut kamu. " Ucapnya sambil mengarahkan satu sendok potongan buah semangka pada mulut Haechan.

Dengan perlahan. Wanita itu mulai membuka mulutnya, menerima suapan yang di sodorkan suaminya. Sesaat, Haechan terdiam sambil mengunyah buah semangka yang ada di dalam mulutnya; sensasi dingin, manis buah dan susu terasa menyatu di dalam mulutnya.

Contract Marriage • MarkhyuckWhere stories live. Discover now