30 • Season 2

9.9K 621 96
                                    


Enjoy 📍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enjoy 📍












Malam ini, selepas pulang dari kantor. Haechan meminta Mark untuk membawanya ke pusat perbelanjaan terlebih dahulu, mengingat jika stok makanan di rumah sudah hampir habis, sekaligus membeli stok susu untuk Rui.

Mark mendorong trolley belanjanya yang masih kosong menggunakan sebelah tangannya, sebelah nya lagi Pria itu gunakan untuk menggenggam tangan istrinya. Dengan Rui yang duduk di dalam Trolley nya, menghadap kearah Mark dan Haechan sambil mengayunkan kaki nya.

"Apa saja yang ingin kamu beli? " Tanya Mark.

Haechan berdeham sebentar, "aku rasa sayuran, buah-buahan, daging, dan bumbu dapur lainnya juga sudah habis. Stok susu Rui juga sudah hampir habis, tinggal tersisa satu dus lagi di rumah. " Ucap Haechan, sambil mengingat-ngingat kembali.

Mark terkekeh, mengusak gemas surai rambut Haechan, lalu mengecup singkat pelipis istrinya. Membuat Rui mengerucutkan bibirnya ketika melihat Ayah nya mencium ibu nya.

"Kita beli susu dulu saja untuk Rui. " Haechan mengangguk, "baiklah. "

Menyadari raut wajah Rui yang berubah, membuat Haechan mengerutkan kening nya. "Kenapa sayang? Rui bosan? Ingin sesuatu? " Tanya nya.

Rui menggeleng kecil, "Daddy tium tium Mommy, Yui juga ingin di tium. "

Kedua nya terkekeh gemas mendengar ucapan yang di lontarkan dari Putra nya itu. Di tambah, raut wajah Rui yang terlihat semakin merajuk ketika melihat Mark dan Haechan yang malah menertawakan nya.

"Astaga, anak Daddy sedang marah ternyata. " Ucapnya sambil mengecup pipi bulat milik Rui, yang di ikuti Haechan yang mengecupnya di sebelah nya lagi.

Rui tersenyum lebar sambil menepuk-nepuk tangannya, dengan kaki kecil nya yang semakin di ayun-ayun kan.

Bahkan sekarang bukan hanya Mark dan Haechan yang menatap gemas kepada Rui. Para pengunjung di pusat Perbelanjaan ini yang berlalu lalang ikut merasa gemas melihat tingkah dari anak berusia empat tahun itu.

Banyak dari mereka yang menganggap jika keluarga kecil ini adalah keluarga yang sangat bahagia dan juga harmonis. Tanpa mereka ketahui, mereka telah melalui banyaknya badai yang menerjang rumah tangga kedua nya. Bahkan hingga saat ini pun, badai nya belum bisa menghilang.

"Mark, tolong ambilkan susu
Enfagrow itu. " Ucap nya sambil menunjuk ke barisan susu paling atas. Tanpa perlu menjijitkan kakinya, Mark bisa meraih dus susu tersebut dengan mudah nya. "Yang ini? " Tanya Mark sambil memperlihatkan dus susu nya ke pada Haechan.

Wanita itu mengangguk, "iya yang itu, memang nya kau biasa membelikan Rui susu yang seperti apa? " Tanya nya sambil memasukkan lima dus susu ke dalam Trolley nya.

Contract Marriage • MarkhyuckWhere stories live. Discover now