1. Kebahagiaan di atas kebohongan

1K 55 20
                                    

Selamat mampir.

Moga suka dan terhibur.

Jangan lupa tinggalkan jejak petualangan kalian 👍🏻.

••

'Apakah semua salah ku?'

••

Seorang remaja berseragam putih biru tampak diam mematung didepan pintu rumah. Tubuhnya diam tak bergeming kala mendengar suara bentakan keras dari arah ruang tamu.

"Ya kamu harusnya bisa lah bujuk ayahmu supaya nyerahin semua aset perusahaan"

"Aku udah berusaha mas"

"Arrrhh, aku capek harus pura-pura terus, kalo sampe perusahaan itu tetap nggak jatuh ditangan aku, semuanya berakhir"

"Yaudah, itu terserah kamu, toh kita emng gak pernah bahagia kan? Kita juga cuma korban perjodohan, aku juga capek mas harus bohong kalo kita baik-baik aja. Tapi kamu harus inget ada Dion sama Bhanu, mau kasih alesan apa kamu sama mereka ha?"

Mata bocah itu memanas mendengar semua kebenaran dari keributan kedua orang tua nya. Kehidupan yang ia miliki, keluarga bahagia yang dia punya dan kebahagiaan yang ia dapat, semua itu hanya pura pura?.

Apakah semesta sedang bercanda?

Keributan terhenti beberapa saat sebelum suara pecahan kaca terdengar nyaring diiringi suara langkah tergesa mendekat ke arah pintu utama.

Kenop pintu berputar membuat bocah itu sedikit terperanjat. Matanya langsung  menangkap sosok sang ayah yang juga masih dengan setelan kantor.

"Dion" lelaki berjas hitam itu diam menatap sang anak.

Tak lama seorang wanita mengikuti langkah sang ayah dan langsung merangkul lengan suaminya "kok udah pulang jam segini?"

Semuanya sangat terkesan berbeda, pemandangan yang biasa Dion dan sang adik lihat sepulang sekolah sekarang terasa kebohongan juga tipu muslihat nya.

Dion sekarang tau, semua ini hanya lah sebuah siasat. Semua yang ada di hidup nya hanya diisi kebohongan.

"Kalian jahat" Dion mundur beberapa langkah, telunjuk Dion mengarah tepat kearah mereka.

"Bisa-bisanya kalian membangun kebahagiaan diatas kebohongan, kalian ngajarin Dion buat JUJUR!, tapi kalian yang bohong"

Mata Dion sebisa mungkin menghalau air mata yang hampir menetes.

"Kalo kalian mau pisah ya pisah aja, Dion bisa jagain Bhanu"

°°°°

Tangan Dion masih sibuk diatas kanvas, mata sembab dan pandangan yang merabun karena air mata tak membuat kegiatan melukisnya terhenti.

Bahkan, ketika pintu berbahan kayu jati itu terbuka, matanya masih enggan lepas dari kanvas dan alat lukis kesayangan nya.

"Dion" suara sang ayah menyapa gendang telinga.

Dion diam tanpa menoleh sedikitpun, tapi kegiatannya terhenti ketika sang ayah menyerah kan selembar kertas putih. Hanya dengan sekali lirik Dion sudah mengetahui isi dari kertas itu.

Dion Lakeswara (END)Where stories live. Discover now