40. berhenti?

59 8 0
                                    

Allo balik lagi sama authornim.

Authornim mau ngasih tau dulu nih, perkiraan end part nya 45 berarti udah mau ending kan ya?

Tapi perkiraan doang tapi nggak tau ya.

Langsung aja. Happy reading.

Awas banyak typo.

°°°°

"Jatuh cinta adalah seni melukis luka dengan gradasi merah jembu pada awalnya lantas menjadi hitam legam pada akhirnya" ~ Seketat kisah.

°°°°

























Sinar matahari mulai menampakan dirinya dari ufuk timur, cahaya hangat menerobos celah jendela dan mengusik tidur seseorang yang masih nyaman memeluk guling diatas kasur.

Matahari terlalu hangat untuknya hingga tak mengusik tidur sama sekali, namun suara telfon tiba-tiba mengganggu dunia alam bawah sadarnya.

Dengan susah payah tangan nya meraih ponsel diatas nakas lalu meletakan nya ditelinga.

"Hallo" suara serak khas bangun tidur menyapa seseorang diseberang sana.

"Sekolah anjir!" teriakan itu bgitu kuat hingga menembus layar ponsel, bahkan membuat nyawa yang tadinya masih terkumpul separuh langsung berbalik sepenuhnya.

Dion benar benar membuka matanya yang berat dengan ogah ogahan, lalu menatap layar ponsel yang menampakan nama Arya dan menyalakan loss speaker.

"Elo bisa gak biasa aja" kesal Dion "gak usah teriak teriak! Gw cuma tidur gak mati!!" balas Dion yang tak kalah meneriakan suaranya.

"Dioonn! Gak usah teriak teriak kamu!" sahut Wisnu yang memang kamarnya berada disebelah kamar Dion "ayah buang kamu nanti"

Suara gelak tawa terdengar dari sambungan telefon "kasian dibully hahahahh"

Dion hanya diam sambil membereskan ranjang nya, membiarkan Arya tertawa hingga reda.

"Puas lo" kesal Dion setelah tawa Arya mereda.

"Puas lah, buruan turun gw udah nunggu dipekarangan rumah sama Faiz" pesan Arya sambil memutus sambungan telfon  sepihak.

Mendengar kedua sahabatnya berada dipekarangan rumah tentu Dion langsung membuka pintu balkon kamarnya yang kebetulan menghadap langsung ke pekarangan dan taman belakang.

Dari sini Dion bisa melihat kedua sahabatnya yang sedang sibuk memberi makan ikan, bersama Elgar yang tampaknya juga baru saja bangun tidur.

Ting!

Satu notifikasi muncul membuat Dion tersenyum simpul, dengan jelas Dion melihat nama Reval disana, dengan segera Dion membuka pesan.

Reval

Gw dapet kabar dari om Wisnu katanya lo dah mendingan Di

Anda

Iya Val, gw sekarang udah di bolehin sekolah sama bunda

Dion Lakeswara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang