18.Minggu bersama ayah

99 14 2
                                    

Allo aku balik lagi.

Author nya rada pusing nyerempet gila. Lagi pusing tapi demi Dion author bakal up.

Happy reading.



°°°°

"Bisa mendengar tapi tidak bisa memahami" Author

°°°°


"Aku pulang"

Suara itu membuat Bhanu dan Atmaja menoleh kearah pintu utama, disana, diambang pintu, terlihat Dion yang tampak lesu dan murung.

"Mukanya kenapa ditekuk gitu?" tanya Atmaja sambil mengisyaratkan Dion untuk ikut duduk bersamanya dan Bhanu "ada masalah?"

"Nggak ada yah, cuma masalah kecil kok" jawab Dion sambil ikut bergabung diatas tikar.

"Ya masalah kecil itu harus diceritain juga nak, siapa tau bisa heandle, ya nggak dek?"

Bhanu mengangguk sambil mengangkat pandangan, menatap kearah sang ayah sebentar lalu kembali fokus ke lukisan nya "masa baru jadian udah galau aja"

Mendengar penuturan anak bungsu nya sontak Atmaja langsung menatap Dion "hwh jadian? Sama siapa? Atha?"

"Kok Atha sih yah" bantah Dion, sebegitu dekatkah dirinya dengan Atha sampai sampai sang ayah pun menduga dirinya berpacaran dengan sahabat baiknya itu.

"Terus?"

"Sama adik nya yah" jawab Bhanu disela kegiatannya membersihkan tangan dari cat cat yang mengotori "deketnya sama siapa jadi nya sama siapa"

"Bhanu!" kesal Dion saat mendengar ejekan dari sang adik.

"Padahal ayah udah duga kamu bakalan sama Atha loh"

"Ya kan kita temen deket yah, lagian kan Dion sukanya sama Alika"

"Dasar cowok redflag" usai mengatakan itu Bhanu langsung berlari kekamar sembari membawa beberapa alat lukisnya.

"Ck, awas kamu ya besok"

Bukan nya takut dengan ancaman sang kakak Bhanu malah dengan sengaja kembali keruang tamu hanya untuk menjulurkan lidahnya pada Dion.

Melihat itu tentu Dion langsung naik darah, tapi Dion tidak bisa berbuat apapun saat sang ayah mencegah mengejar sang adik.

"Bhanu tidur dulu ya, udah malem" suruh Atmaja sambil mengisyaratkan Dion untuk kembali duduk.

Tanpa menjawab Bhanu langsung kembali kekamar.

"Keluar sebentar yuk jalan jalan sama ayah"

"Mau kemana jam segini yah" heran Dion saat melihat keluar jendela, gelap sudah pasti namanya juga sudah lewat tengah malam.

"Cari angin, udah ayok" ajak Atmaja sambil beranjak dari tikar diikuti Dion.

Semilir angin tengah malam, suara jangkrik dan gugusan bulan bintang diatas sana seolah mendukung sesi deeptalk ayah dan anak yang sekarang sedang menyusuri trotoar.

Dion Lakeswara (END)Where stories live. Discover now