8.sahabat

156 28 15
                                    

Hallo aku balik.

Kita lanjutin ya gedeg gedegan nya sama si Dion.

Tapi jangan bener bener sebel ye ntr nyesel.

So happy reading.

Janlup vote komen nya ya sobat WP

°°°°

"Jika waktu bisa di ulang, akanku pastikan  tidak akan mengenal siapapun didunia ini, termasuk dirimu. Tapi aku ingin perasaan ini tetap kekal abadi bersamaku" ~ Atha.

°°°°

"Makasih ya ka"

Ucapan terimakasih keluar dari mulut Dion saat luka luka nya diobati oleh Alika, adik tingkat dan adik dari sahabat nya. Sebenarnya Dion tidak berniat pergi ke UKS dan menemui Alika untuk mengobati lukanya, ia hanya tidak sengaja berpapasan dengan seorang guru dan tentu guru itulah yang membawa Dion ke tempat terkutuk ini.

Alika mengangguk pelan "sama sama"

Alika membereskan sisa sisa kapas dan perlengkapan lainya "kak Dion kenapa bisa kek gini? Berantem?"

Dion terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Ingin menjawab iya tapi Dion termasuk siswa yang sama sekali tidak memiliki musuh, bahkan diluar sekolah, dan untuk jujur, ah Dion rasa tidak. Walaupun Alika adalah orang yang Dion suka, tapi dia tetap lah orang asing.

"Dicegat preman tadi" bohong Dion.

Mata Dion masih memperhatikan Alika, gadis itu sangat menarik dimata Dion. Manis, cantik dan Dion suka, tapi perasaan Dion terhadap Alika masih seperti bayangan. Kadang ada, kadang menghilang begitu saja, seperti sekarang. Perasaan suka nya pada Alika hilang saat rasa bersalah muncul terhadap Atha. Dion merasa sedikit keterlaluan, atau sangat keterlaluan.

Dion merasa resah sekaligus tak enak hati, bagaimana kondisi gadis itu? Apa dia akan memusuhinya? Apa dia akan sakit hati?.

Pertanyaan pertanyaan itu selalu muncul dibenak Dion "keterlaluan banget sih gw" gumam Dion yang sedikit didengar oleh Alika, gadis itu menoleh.

"Kak Dion ada bilang sesuatu?"

"Enggak" Dion menggeleng sambil melepas dasi birunya "tolong kasihin ke Atha ya, gw tadi liat dia nggak bawa dasi, dia pasti lupa"

Alika diam sesaat sambil menatap dasi biru itu, tak lama Alika mengangguk sambil menerima dasi biru milik Dion.

"Makasih ka" ucap Dion lagi saat melihat Alika mulai berjalan keluar UKS, Alika diam tak menjawab langkahnya pun semakin cepat.

Kini diruang UKS sepi, hanya ada Dion dan suara pembina upacara yang terdengar. Dion merebahkan tubuhnya diatas brankar, matanya menatap langit langit UKS.

"Kok gw jadi bersalah banget sih?" heran Dion saat mengingat kejadian tadi pagi. Dion menatap sekeliling dan pandangan matanya langsung tertuju pada sebuah kotak putih yang tergeletak didepan pintu luar UKS.

Dion turun dari brankar dan mendekati pintu, dahi Dion mengerut bingung saat melihat kotak P3K.

Dion mengambil kotak itu "kenapa bisa disini?" heran Dion sambil melihat kanan kiri.

Memilih abai Dion pun kembali masuk dengan membawa kotak P3K lalu menaruh nya didalam lemari.

~

Suara langkah tergesa manusia yang membubarakan diri dari lapangan membuat Dion perlahan terbangun dari tidurnya. Dengan perlahan Dion turun dari brankar, entah kenapa setiap bangun tidur tubuh nya akan terasa remuk.

Dion Lakeswara (END)Where stories live. Discover now