19. cemburu

100 14 2
                                    

Hallo authornim balik lagi.

Langsung ke intinya aja ya, happy reading. Jangan lupa doa dulu siapa tau jauh dari expect.

°°°°

"Kita bisa saja berdamai dengan kenyataan, sesulit apapun kita pasti bisa karena semua hanya tentang waktu" ~ authornim.

°°°°

Keadaan membaik tapi tidak sedekat sebelum nya, mungkin kata itu bisa menggambarkan keadaan Atha dan Dion saat ini. Kedua remaja itu kembali dekat setelah kejadian minggu pagi bersama keluarga Atmaja, walaupun begitu Dion masih merasa jika Atha selalu menghindari banyak moment bersamanya.

Seperti saat ini, Atha sengaja bertukar posisi duduk dengan Reval.

"Elo kenapa pindah sih Tha?" tanya Dion sambil berbalik menatap gadis yang sudah duduk santai dibelakang nya.

Atha yang sedang mengupas kulit kuaci pun mendongok guna menatap netra coklat favorit nya "ya kenapa sih Di, gw yang pindah kok elo yang sewot"

"Hooh kok elo yang sewot sih" sahut Reno sambil memungut kuaci yang telah dikupas Atha "toh cuma dibelakang lo doang"

Atha menggeplak tangan Reno kencang sebelum menjawab pertanyaan Dion "Alika bilang dia nggak suka gw duduk disebelah elo"

"Kok dia nggak ada bilang ke gw"

"Ya nggak mungkin juga sih Di" sahut Reval yang juga langsung menghadap kebelakang "kalo Alika bilang dia cemburu elo nya pasti bakalan nyangkal kalo kalian itu cuma temen, ya gak?" Reval menatap Reno dan Atha.

Dua orang yang ditatap pun langsung mengangguk "elo juga aneh, udah tau punya pacar nempel mulu sama Atha"

"Apa Atha kudu punya pacar dulu biar lo nggak nempel nempel lagi" kata Reno sambil memungut kulit kuaci dimeja Atha lalu membuang nya ke kotak sampah yang memang saat itu berada didekat meja.

Perkataan Reno tidak ada salahnya, tapi entah mengapa hati Dion dongkol dan ada rasa ingin menggeplak kepala remaja yang dua bulan lebih tua darinya itu.

"Udalah Di, elo fokus aja ke Alika, nggak usah ke gw" Atha kembali menatap Dion sekilas sebelum tersenyum "elo sekarang harus lebih prioritasin dia"

"Emang kapan elo diprioritaskan oleh seorang Dion"

Plak.

Satu jitakan kuat berhasil mendarat di kepala Reno "gw nggak pernah bilang ye kalo gw pernah diprioritaskan"

Tak mau kalah Reno pun membalas menjambak rambut Atha yang tergerai "Nggak usah jitak kepala gw Athaanjing"

"Dih beraninya jambak rambut" Atha langsung saja membalas menjambak rambut Reno.

Dion yang melihat interaksi kedua sahabatnya itu lantas tertawa, tapi dimata Dion ada tatapan sarat akan rasa cemburu. Terlebih lagi saat Reno dengan sengaja semakin mendekatkan kepalanya dengan Atha, itu adalah kebiasaan Dion jika ia sedang adu jambak ataupun adu jotos dengan Atha.

Reval yang awalnya terkekeh melihat pertengkaran dua manusia dihadapan nya sontak terdiam saat melihat Dion yang tersenyum sambil menopang dagu.

Dion Lakeswara (END)Where stories live. Discover now