37. Bertemu

48 7 2
                                    

Nggak usah nyari spoiler nggak ada soalnya, spoiler nya di judul.

Happy reading all.

Awas banyak typo.









°°°°

"Kita boleh menoleh kebelakang tapi bukan untuk kembali" Wisnu.

°°°°




























Burung besi nan megah itu mulai menepikan badan raksasa nya, bersesajar rapi dengan besi-besi lain di bandara. Suasana tenang mulai menyapa dihati Dion ketika langkahnya menyusuri aspal yang dulu pernah menjadi saksi perpisahan nya dengan Reval serta Reno.

Dulu, tiga tahun lalu, dirinya meninggalkan tempat ini tanpa kesadaran, dan sekarang, ia kembali dengan kesadaran serta kemantapan hati. Entah mengapa ketika angin kota ini menerpa setiap helai rambutnya ia akan selalu ingat tentang kenangan dan janji.

Tak berbeda jauh dengan Dion, Bhanu pun merasakan hal yang sama, kedua kakak beradik ini tampak memiliki flashback kmereka masing-masing.

"Nggak ada yang ketinggalan kan?" tanya Wisnu menyadarkan lamunan kedua putra nya "dicek lagi barang nya" pesan Wisnu sembari mengechek tas bawaan.

Setelah dirasa tak ada yang tertinggal ketiganya pun langsung memasuki bandara guna mengambil koper masing masing yang sudah disusun rapih didekat tempat tunggu kendaraan jemputan.

Entah mengapa langkah Dion tiba-tiba terasa berat ketika kembali ke kota itu, kota yang memberinya beribu-ribu kisah dan harapan, kota yang tau dan faham siapa Dion sebenarnya.

Bhanu menatap setiap sudut bandara, ingin rasanya Bhanu menangis saat ini ketika rasa sesak akan memori terakhirnya berputar. Malam itu dirinya harus dengan terpaksa pergi dari kota ini, demi nyawa sang kakak, bahkan ia harus melewatkan pemakaman kedua orang tuanya. Sakit bukan?.

"Bhanu gak boleh egois, kan kak Dion juga gak boleh pergi. Nanti kita ketemu lagi disini ya"

Entah mantra apa yang digunakan Reval kala itu, tapi karena perkataan itulah Bhanu akhirnya menuruti permintaan Wisnu untuk membawa Dion pergi.

Langkah Bhanu terhenti ketika melihat ruangan dengan beberapa kursi berjajar menghadap langsung ke lapangan lepas disebelah bandara. Ditempat itulah dirinya, Reval dan Reno terkahir bertemu. Bisa Bhanu dengar kembali tangisnya yang menjadi ketika melihat tubuh lemah Dion dibawa masuk kedalam pesawat khusus RS.

"Nu"

Panggilan itu membuyarkan lamunan Bhanu. Dengan segera Bhanu berlari menghampiri Dion yang sedang menungggu nya disana.

Dion langsung merangkul pundak Bhanu lalu mengusapnya pelan, Dion tau apa yang dirasakan adiknya ini. Banyak air mata yang ia tumpahkan disini, banyak luka yang harus ia tanggung malam itu. Dua pilihan rumit yang harus ia pilih secepatnya. Tetap tinggal tanpa bisa kembali bertemu, atau ikut tanpa bisa menemani kepusara terakhir.

"Kita tunggu disini dulu" kata Wisnu sambil mendudukan dirinya di kursi tunggu.

"Loh kita kan gak nunggu siapa siapa yah" heran Dion, pasalnya mereka memang tak meminta jemput siapapun disini, bahkan sepertinya mereka bingung harus mencari taxi.

Dion Lakeswara (END)Where stories live. Discover now