46. Bunga Lily untuk Lyla

53 8 0
                                    

Allo authornim balik lagi.

Langsung aja ya.

Happy reading.

Awas banyak typo dimana mana.

°°°°

"Jika kamu tulus mencintai nya maka kamu juga harus ikhlas kehilangan nya" ~ bunda Nayara.

°°°°
























"Ayah, bunda, maafin Dion, ini semua salah Dion"

Dion tak henti henti nya menangis sambil berlutut dihadapan kedua orang tuanya.

"Ini bukan salah kamu nak" Nayara dengan lembut mengusap kepala anak pertama nya, hati Nayara memang sakit dan ada dendam disana, tapi ia juga tidak bisa menyalahkan siapapun.

Bhanu, Arya, Faiz, Bayu bahkan Lyla sekarang sedang berada dirumah sakit, setelah mendengar kabar tentang Elgar mereka langsung meninggalkan semua urusan. Mereka semua harap-harap cemas menatap pintu ruang operasi.

"Stop salahin diri lo Dion, ini bukan salah lo" kata Arya sambil membantu Dion bangkit dari posisi nya.

Arya memang paling benci jika melihat Dion selemah ini, selama ini Arya yang membantu membuat mental dan sifat kaparat dalam dirinya.

Dion berdiri dan langsung bersitatap dengan netra tajam Wisnu, mata itu tak pernah lepas dari pintu ruang operasi. Nafasnya memburu dan pandangan nya dingin namun sarat akan kesedihan. Dion tau ayahnya sangat cemas.

"Dion"

Panggilan dari suara dingin Wisnu membuat Dion semakin takut menatap netra coklat sang ayah. Tangan Wisnu perlahan menepuk pundak Dion beberapa kali.

"Ayah titip yang lain, ayah akan kembali satu jam lagi" pamit Wisnu sambil berlari meninggalkan mereka yang kebingungan.

"Wisnu!" panggil Nayara, tapi sayang panggilan itu tak di gubris sedikit pun "anak kita gimana Nu" gumam Nayara, tubuhnya luruh.

Lyla yang melihat itu langsung mendekati Nayara dan memberikan usapan lembut, Lyla berharap bisa menyalurkan sedikit kekuatan.

"Tante yang kuat ya"

Nayara yang melihat gadis berhijab itupun langsung memeluk nya "Elgar!" tangis Nayara akhirnya pecah setelah tertahan beberapa lama.

Lyla mengusap punggung Nayara lembut, hatinya seolah merasakan sakit yang sama.

Faiz yang diam sedari tadi hanya bisa menepis kekalutan nya, ia juga takut ada hal buruk menimpa Elgar. Terlebih lagi ketika melihat tangis Nayara, kekhawatiran Dion serta Bhanu yang sedari tadi menggigit kuku nya hingga berdarah.

'Sekarang gw mau ngasih tau kalian gimana?'

Mata Faiz menatap layar ponsel yang menampakan room chat nya semalam bersama Reval.

Reval mullet

Gw gak bisa ngasih tau Dion, gw takut ganggu jadwalnya dia.

Dion Lakeswara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang