29. Babak baru

70 10 2
                                    

Allo aku balik lagi.

Gimana part diatas nya? Banyak luka nya apa banyak harapan buat Dion hidup lagi?

Happy reading.

Awas banyak typo dimana mana.

°°°°

"Aku tak pernah takut ketika kita berjauhan karena doa tak pernah mengenal jarak" ~ Authornim.

°°°°

"Om kita bakalan ngelakuin apapun asal jangan bawa Dion" pinta Reno saat mendengar keterangan Wisnu yang ingin membawa Dion pergi.

"Ini jalan yang terbaik buat Dion, jika kalian masih keukeh ingin Dion tetap disini maka hanya Tuhan yang bisa membantu"

Reval yang sedari tadi hanya diam sembari mendengarkan percakapan sang sepupu dengan paman dari sahabat nya pun langsung menatap kearah pintu keluar "apa nggak bisa om dokternya aja yang kesini"

Wisnu menggeleng "dia punya keluarga yang harus diurus"

"Kalau begitu biarkan dokter itu mengurus keluarga nya! aku akan memanggil dokter ternama kenalan ayah ku" gertak Reval dengan suara rendah yang menusuk.

"Saya tau ketidak relaan mu menjauhkan kakak beradik ini dengan ayah nya yang disemayam kan disini-"

"Jika anda tau kenapa anda tetap nekat ingin membawa Dion!" sahut Reval "harusnya anda faham! Anda paman nya! And-"

"Tapi ini menyangkut keselamatan ponakan saya" kali ini Wisnu yang bersuara, nadanya lebih dingin, jangan lupakan tatapan tajam nya "jika ini tidak menyangkut nyawa Dion saya tidak akan tega membawa nya pergi, tapi saya juga tak tega melihat Bhanu hidup tanpa siapapun"

Bungkam, perkataan Wisnu barusan berhasil membuat Reval kehilangan kata. Untuk beberapa saat lalu Reval sempat melupakan bocah yang meraung raung menangis disamping jasad sang ayah.

"Jika diperbolehkan pun saya ingin bertukar tempat diposisi Dion" suara Wisnu perlahan melemah, bahkan terkesan jauh lebih lirih "tapi saya ingat, saya masih punya seorang putra yang senantiasa menunggu kepulangan sang ayah dengan selamat"

Mata mereka semua tertuju pada layar monitor yang tak pernah menunjukan detak jantung yang berarti, hanya satu demi satu garis yang terlihat.

"Biarkan Dion ikut saya"

"Tidak" sahut Reval dan Reno bersamaan.

"Kita memang tidak punya hak lebih jauh buat hidup Dion om" kini Reno yang bersuara "tapi kita juga ingin menjaga Dion disaat dia seperti ini"

Belum sempat Wisnu menjawab perkataan Reno tiba tiba mereka dikejutkan dengan tubuh Dion yang kembali kejang dan monitor layar berbunyi nyaring digendang telinga. Sebuah garis panjang pun tampak melintas panjang disana.

~~~

Hamparan rerumputan hijau tampak menyejukkan mata, ditambah lagi langit biru dan semilir angin. Siapa yang tidak akan betah jika berada disana. Sama hal nya dengan Dion, ditambah lagi sekarang ia duduk bersebalahan dengan sang ayah.

Namun kali ini ia duduk bersebalahan dalam wujudnya dikala Dion berumur lima tahun. Atau bisa dibilang sesaat setelah kelahiran sang adik.

Dion Lakeswara (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant