28. Beautiful in white

81 10 5
                                    

Allo aku balik lagi bareng sama kakak beradik yang lagi banyak emosional nya.

Langsung aja lah ya.

Happy reading♥

Awas banyak typo yang semerawut.

°°°°

"Nanti di kehidupan selanjutnya adek mau jadi anak ayah lagi" ~ Bhanu.

°°°°

"Gimana kondisinya?" tanya Wisnu saat melihat seorang dokter wanita yang tadi menangani Dion keluar dari ruang ICU.

Si dokter tersenyum manis sambil melepas jas putih nya, satu helaan nafas terdengar lirih dan halus "kondisi nya kritis" pandangan dokter cantik itu beralih menatap lantai putih rumah sakit "maaf"

Tangan Wisnu terulur mengusap keringat yang membasahi pipi dokter cantiknya "kamu nggak usah minta maaf sayang" kini Wisnu beralih memeluk tubuh yang lebih kecil darinya "jangan salahin diri kamu oke, toh ini juga bukan salah kamu"

Dokter itu mengangguk dalam pelukan Wisnu "aku akan jadi dokter yang ngurus Dion secara intensif"

Wisnu mengangguk sambil mengurai pelukan nya "iya, makasih ya, tapi jangan lupa jaga kesehatan, inget Elgar masih butuh kamu"

Dokter itu mengangguk lalu berjalan memasuki ruangan khusus untuk dokter yang tak jauh dari ruang ICU.

Wisnu beralih menatap pintu ruangan di depan nya "gw harus ngomong gimana sekarang kak sama Bhanu, dia masih terlalu kecil buat kehilanganmu"

Pintu terbuka dan menampilkan dua suster sedang mendorong brankar dengan seseorang yang sudah ditutupi kain putih, begitu juga dua suster dibelakang nya.

"Saya minta dua ruangan khusus untuk mereka, ruangan yang sekiranya tidak mengganggu pasien lain" minta Wisnu sambil mengusap pelan sebuah tangan dari balik kain putih itu.

Cincin emas terlihat ketika tanpa sengaja kain sedikit tersingkap, Wisnu menyunggingkan senyum yang sedikit terkesan kecewa "lo terlalu bodoh buat mengakuinya mbak"

Setelah mendapat izin dari pihak rumah sakit akhirnya kedua jasad itu dibawa ke sebuah ruangan kecil di pojok lantai dua.

~~~~

Bhanu keluar dari gereja dengan masih dalam gendongan, kali ini ia beralih dalam dekapan Reval.

"Semuanya akan baik baik aja Nu"

Berulang kali kata kata penenang keluar dari mulut Reval, bahkan usapan dipunggung Bhanu yang bergetar karena tangis pun masih terasa kala bocah itu mengutarakan ketidak tenangan hatinya.

"Semuanya bakalan baik baik aja kan kak?" tanya Bhanu sambil menatap wajah Reval dari samping kala kepalanya ia letakan pada bahu tegap remaja itu.

"Semuanya bakalan baik baik aja" kali ini Reza yang bersuara, entah mengapa melihat anak ini menangis mengingatkan nya pada kedua anak nya yang selalu merengek ketika ia akan berangkat bertugas "kan kamu udah doa tadi sama Tuhan"

"Tuhan pasti denger doa kamu Nu" sahut Reval sambil mengusap air mata di pipi lembut Bhanu "kamu kan anak baik, Tuhan pasti denger"

Dion Lakeswara (END)Where stories live. Discover now