Petrichor

10.3K 546 5
                                    

Apa yang istimewa dari pukul tiga pagi? Sebagian orang mungkin akan menjawab tidak ada. Pukul tiga pagi biasanya di isi dengan kegiatan tidur, mengistirahatkan tubuh.

Katanya bagi mereka yang memiliki kelebihan dari Tuhan, pukul tiga pagi adalah titik puncak kegiatan makhluk tak kasat mata dari dimensi lain. Untuk mereka yang peka, mungkin bisa merasakan kehadiran 'mereka' atau bahkan terganggu atas bentrokan energi yang jelas kentara berbeda.

Tapi disisi lain pukul tiga pagi juga biasa digunakan untuk beribadah bagi seseorang yang mengimani kepercayaan tertentu.

Semua tergantung sudut pandang, kelebihan dan kebiasaan.

Tapi pukul tiga pagi versi Amaryllis digunakan untuk maraton film ataupun membaca novel. Dia sering melakukan ini. Sebab jika di siang atau sore kegiatan selalu padat hingga dia hanya memiliki waktu luang di malam hari. Amaryllis adalah gadis berusia delapan belas tahun yang kini mengenyam pendidikan di SMA, kelas dua belas. Sekolahnya yang full day alias berangkat pukul enam dan pulang pukul tiga sore membuatnya kadang muak karena tidak bisa membaca novel-novel seru miliknya atau sekedar menonton film yang sedang viral di pasaran.

Amaryllis suka membaca, buku yang sering dia baca tidak melulu novel. Kadang dia membaca buku non fiksi seperti buku sejarah, atau buku psikologi, tapi ya tetap saja dia lebih suka baca novel daripada buku non fiksi.

Buku yang saat ini dia baca adalah novel berjudul eternal love kisah tentang Kaisar Vijendra yang memimpin Kekaisaran Arkal dengan seorang wanita bangsawan dari negeri sebrang bernama Ruella.

Kisahnya lumayan klasik, mereka bertemu ketika mereka sedang melakukan penyamaran menjadi rakyat biasa dan tidak sengaja jatuh cinta pada pandangan pertama. Kaisar Vijendra yang egois memaksa Ruella untuk menjadi pasangannya alias permaisuri kekaisaran Arkal.

Namun Ruella menolak sebab hubungan negri sebrang dan kekaisaran Arkal sedang memanas akibat negri sebrang yang berusaha keluar dari perjanjian yang sudah dilakukan dari abad ke abad dengan kekaisaran Arkal.

Sudah tersiram bensin, terkena api pula. Keadaan yang memanas itu tidak mampu memicu perang awalnya tapi karena Kaisar Vijendra yang terus memaksa Ruella membuat negri sebrang akhirnya turun tangan hingga peperangan pun tidak bisa dihindari. Yang menang akan menjadi pemimpin dan yang kalah akan bertekuk lutut bergabung pada pemerintahan pemenang.

Jelas Kaisar Vijendra tertarik, selain dapat melumpuhkan negri sebrang dan menggabungkannya dengan kekaisaran Arkal dia juga bisa mendapatkan Ruella sekaligus.

Setiap peperangan pasti selalu ada korban, dan di peperangan ini korbannya adalah Duke Brian adik dari Kaisar Vijendra yang harus tumbang di Medan perang.

Kaisar Vijendra berduka, tapi sisi baiknya dia mendapatkan Ruella, cinta sejatinya.

"Kasian banget lu bang, udah dapet scene nya cuma dikit, mati lagi." Gumam Amaryllis.

"Lah gue penasaran deh, kalo seandainya si Duke Brian meninggoy terus yang lanjutin kekuasaan Dias siapa yak? nganggur ga keurus gitu?"

"AMARYLLIS!!!" Teriakan ibunya membuat Amaryllis terlonjak kaget, saat menatap arah pintu kamar dia mendapati ibunya yang sedang berdiri dengan tangan di pinggang ala bos.

"Kamu ini udah ga ada otak yah? Ini udah setengah empat kurang! Kamu harus bangun setengah enam! Kamu bosen tidur hah?! Udah ga butuh tidur?!" Lanjutnya dengan ekpresi garang.

Amaryllis hanya menyengir. "Hehehe, iya aku tidur."

"Kamu setiap malam begini, bisa-bisa mati muda kalo diterusin!"

"Ibu ih gaboleh ngomong sembarangan!"

"Ya makanya jangan begadang!" Ibu menatap Amaryllis dengan tatapan tajam.

"Iya ini aku tidur."

Amaryllis meletakan novelnya di atas nakas kemudian membenarkan selimut dan mulai tidur.

Tapi apa yang terjadi selanjutnya adalah apa yang tidak pernah dia bayangkan atau bahkan dia pikirkan.

Dimulai semenjak dia menutup mata, disana pula hidupnya berubah tiga ratus enam puluh derajat!.

"

Dalam tidurnya Amaryllis merasakan dadanya yang perlahan menyesak layaknya oksigen tiba-tiba menghilang dari bumi secara mendadak.

Tidak hanya itu, perasaan sesak itu awal karena rasa nyeri tiba-tiba muncul bersamaan dengan rasa sesak menciptakan rasa yang tidak mampu membuat Amaryllis bertahan.

Perlahan-lahan rasa nyeri dan sesak itu sedikit berkurang namun secara kilat dia merasa seperti tersengat listrik dengan kekuatan ekstra membuatnya memekik.

"Akh!.." Hanya sebentar tapi sakitnya luar biasa.

Setelah berusaha mengatur nafas sebaik mungkin, secara berangsur rasa sesak, nyeri dan sengatan itu mulai berkurang. Setelah merasa mampu Amaryllis membuka mata, pandangannya buram dia juga tidak mampu bangun karena tubuhnya melemas.

"Iya deh, kayanya ga cocok begadang lagi ini badan." Gumamnya dengan suara yang sangat pelan.

Matanya mulai fokus. Pemandangan langit-langit rumahnya yang biasa berwarna putih tiba-tiba berganti menjadi atap yang dihiasi tumbuhan kering ala-ala rumah jadul. Dia panik, memaksa tubuhnya untuk duduk.

"Anjrit sakit banget." Amaryllis memegang perutnya yang nyeri saat dipaksa duduk .

Pandangan di sekeliling nya juga berubah, ruangan ini bukan lagi kamarnya yang bernuansa baby blue. Ruangan ini berdindingkan kayu bukan tembok, ranjangnya juga kini berganti menjadi kayu yang di alasi oleh kain tebal juga empuk namun terlihat lapuk.

"Ini gue dimana heh?!" Ujarnya panik.

Saat keluar dari ruangan ini dia disuguhi ruangan yang mungkin bisa disebut ruang tamu dengan satu bangku kayu panjang dan dua bangku kecil juga meja yang terbuat dari batu. Bisa dia liat dari jendela kecil yang tersedia bahwa saat ini waktu malam, sebab langit terlihat menggelap di hiasi oleh bulan juga bintang yang menghiasi sekelilingnya.

"Tuhkan ini masih malam!  Kok gue bisa disini?!"

Pergelangan tangan kanan Amaryllis bersinar menarik atensi Amaryllis. Dia membeku seketika, bahkan sampai menahan nafas saat melihat hal tersebut. Sinarnya perlahan meredup namun yang mengejutkan adalah ada sebuah ukiran layaknya tatto tiba-tiba mencul di area yang sempat bersinar.

Gladiola Senna.

"Namamu saat ini adalah Galdiola, tidak ada lagi Amaryllis di dunia ini. Itulah jadi diri mu saat ini."











Hai. Semua cerita yang ku buat murni karyaku, aku harap tidak ada yang berniat meng copy atau bahkan menyalin cerita ini.

Aku percaya hukum tabur-tuai

Untuk para tukang copy, kamu ga takut copy cerita orang sembarangan terus dosanya seumur hidup wkwkkw.

Yoksi bagaimana cerita ini menurut kalian? Do you like it? Aku berharap besar atas dukungan kalian lewat votmen hehe


Selamat baca part selanjutnya!

PetrichorWhere stories live. Discover now