peramal

1.7K 216 13
                                    

Pagi ini kediaman Gilbert lebih sibuk dari biasanya. Alasan kenapa di pagi buta para pelayan, asisten kepala pelayan dan Nyonya Megi sangat sibuk adalah kabar dadakan yang di berikan tentang bangsawan dari negri seberang akan berkunjung.

Sedari tadi Nyonya Megi sudah uring-uringan karena berita ini. Nyonya Megi adalah salah satu manusia perfectionist dimana setiap persiapan yang dia lakukan harus on point, dan karena berita ini datang tiga jam yang lalu jadi dia tidak bisa mempersiapkan banyak hal yang mewah, megah juga sempurna.

Mewah, megah dan sempurna adalah simbol penanda status kebangsawanan pemiliknya. Semakin mewah penyambutan berarti semakin tinggi pula status kebangsawanan pemiliknya. Brian adalah Duke, sekaligus Pangeran kedua, itulah penyebabnya sekarang para pelayan bahkan kesatria bekerja dua kali lipat dari hari biasanya untuk menyiapkan banyak hal.

"Angkat yang itu dengan baik, iya letakan disana. Hei kau susun bunga sesuai warnanya. Hei pelan-pelan membawa gucci itu, harganya bahkan bisa memberikan kita makan selama setahun perlakukan barang itu dengan baik."

Nyonya Megi terus memberi komando pada para kerja agar pekerjaan mereka tidak berantakan.

"Hei kau jalan lah dengan cepat!"

Suara ketukan-ketukan sepatu menghentak lantai marmer dingin itu terdengar seperti instrumen musik mengiringi pekerjaan mereka pagi ini.

Di area kanan terdapat beberapa prajurit yang sedang memasang hiasan menggunakan tangga untuk di pasang di atap-atap ruang tengah kediaman barat. Sedangkan disisi kiri terdapat banyak pelayan yang mempersiapkan meja-meja juga kursi untuk para tamu.

"Ada apa ini?" Ragana yang baru saja pulang--- karena sejak kemarin dia mengerjakan beberapa pekerjaan penting di perbatasan terheran-heran menatap kediaman Gilbert yang sangat sibuk.

"Nona Cassia, dia akan berkunjung." Ujar Nyonya Megi seraya menatap Ragana. "Kau baru pulang dari kemarin? Mau sarapan? Astaga wajahmu pucat, kau kurang tidur?"

Dahi Ragana mengernyit heran mendengar sebuah nama yang keluar dari bibir Nyonya Megi. Bahkan pertanyaan lainnya Ragana abaikan. "Nona Cassia? Dalam rangka apa?"

"Adik Kaisar negri sebrang sedang melakukan kunjungan resmi antar kekaisaran menggantikan Kaisar Negri sebrang. Mungkin kediaman ini menjadi alah satu tempat kunjungan lainnya selain istana."

"Tapi Sibyl bukan salah satu wilayah yang berkaitan langsung dengan negri sebrang. Sibyl juga tidak memiliki intensitas kerja sama yang tinggi, untuk apa melakukan kunjungan ke kediaman pribadi?"

Nyonya Megi menghela nafas. "Kenapa kau terus melemparkan pernyataan yang tidak kutahu jawabannya?"

"Karena aku butuh penjelasan." Jawab Ragana datar, dia sedikit tidak suka mendengar berita kunjungan ini.

"Tanya saja Pangeran, aku kurang tahu." Jawab Nyonya Megi seraya bangkit. "Aku harus mengecek bagian dapur. Istirahat lah terlebih dahulu."

Ragana mengangguk, kemudian pergi menjauh. Sebelum kakinya benar-benar melangkah menjauhi area ballroom itu Ragana sempat mengode bawahannya untuk mengikuti Ragana menuju tempat yang lebih privasi.

Ragana berjalan dengan langkah santai meskipun saat ini di kepalanya terdapat banyak pertanyaan akan berita yang baru saja memasuki telinganya.

Kunjungan?

Yang benar saja, untuk apa Brian menerima kunjungan tidak resmi dari anak adik Kaisar negri sebrang di saat hubungan diplomatik antara negri sebrang dan Kekaisaran Arkal sedang tidak baik-baik saja.

Langkah Ragana berhenti tepat di perpustakaan yang sepi. Sejenak Brian mengaktifkan barrier sihir di dalam perpustakaan ini agar tidak akan ada yang bisa menguping pembicaraannya.

PetrichorWhere stories live. Discover now