Satu

4.3K 121 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi, bunyi alarm dari sebuah handphone yang diletakkan di nakas sebelah ranjang sudah berbunyi sejak jam 8 pagi, tapi tidak membuat si pemilik handphone terbangun.

"Lexa!!!" Teriak seorang lelaki dari balik pintu kamar Alexa.

Ya, pemilik handphone yang alarmnya berbunyi sejak tadi adalah Alexandra Permata Adinata, putri semata wayang Rama Adinata dan Sinta Praja.

"Mam, ini anak perawannya belum bangun-bangun nih. Kakak udah capek teriak tapi ngak denger juga dia. Alarmnya aja udah angkat tangan." Lapor Axelandro Bintang Adinata, kakak Alexa kepada Sinta yang kini duduk di bersantai di ruang keluarga.

"Yaudah sih kak, adek juga ingin menikmati libur. Kakak kan tahu tiap hari dia harus pergi pagi pulang malam." Bela Sinta, sambil terus memperhatikan tv 85 inch.

"Ih mam, ini udah jam 10 pagi. Emangnya mama mau adek jodohnya om-om?" Axel, si kakak protektif sejak Alexa lahir, bahkan saat masih di kandungan mamanya.

"HE! Sembarang banget tuh mulut!" Tegur Alexa sambil melempar Axel dengan sebuah boneka kecil yang tadinya berada di nakas depan kamarnya.

"Bangun juga loe kebo." Ledek Axel.

"Mam.... Ini kakak masih bisa di tukar tambah ngak sih? Capek banget 26 tahun punya kakak yang selalu gangguin adek." Rengek Alexa lalu segera tidur di sofa tempat mamanya duduk, dengan kepala diletakkan di paha Sinta.

"Kalian berdua yah, udah udah. Ini mama nonton ftvnya terganggu nih. Kan jadi ngak seru nanti." Lerai Sinta, karena kedua anaknya ini sudah membuatnya tidak konsen memperhatikan tv yang ada di depannya.

"Yaudah mam, kakak mau ketemu pamit ketemu temen dulu. Oh iya, mama hari ini ngak ke rumah sakit kan? Kakak mau minjam mobil mama, soalnya mobil kakak lagi di bengkel." Kata Axel ikut duduk disamping Sinta yang kosong.

"Eh ngak ngak. Mama hari ini mau rapat di rumah sakit, kakak pake motor Pak Sodik aja tuh."

"Ya mam, debu Jakarta itu udah ngak ketolong mam, harus banget pake mobil biar penampilan tetap stay cakep."

"Pokoknya ngak, rapat hari ini penting banget. Atau pake mobil Lexa aja."

"Oh iya. Dek, minjem mobil loe dong. Kan loe lagi libur." Axel berdiri mendekati Alexa yang ternyata...

"Ya, adek tidur lagi mam. Aku ambil kuncinya aja yah, ntar mama yang bilangi ke adek kalau aku pinjem mobilnya dia." Ya, Alexa kembali tertidur di pangkuan mamanya.

"Iya, ntar mama yang sampein." Ucap Sinta dengan mata tetap memperhatikan tayangan FTV dengan judul "HATIKU KESEREMPET TUKANG BAJAJ".

_______________________

"Pak Sodik!" Alexa memanggil satpam rumahnya setengah berteriak karena pendengaran Pak Sodik sudah tidak 100% baik karena dia sudah berumur 50an.

"Iya mbak, ada apa?" Pak segera datang menemui Alexa.

"Ini kok semua mobil ngak ada, mobil aku juga. Perasaan ngak ada yang minjem deh, kok ngak ada di garasi?"

"Nyonya udah pergi ke rumah sakit stengah jam yang lalu pakai mobilnya sendiri. Kalau mobil mbak tadi saya lihat di pakai sama mas Axel."

"Ha? Kok dia ngak bilang sih sama saya. Oke pak, terima kasih yah." Kata Alexa, lalu masuk kembali ke dalam rumah dan segera menghubungi mamanya.

On Telepon
"Mam, kok mobil adek bisa dibawa sama kakak sih? Mana ngak izin sama adek." Ucap Alexa to the point.

"Oh iya dek, tadi kakak bilang mau minjem mobil adek, tapi adek tidur lagi jadi kakak izinnya ke mama, tapi mama lupa ngasih tahu adek. Emangnya adek mau kemana?" Ucap Sinta menjelaskan.

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang