Empat Puluh Dua

903 85 9
                                    

Tak terasa sudah 2 bulan lebih Alexa dan Teddy harus menyembunyikan hubungan mereka dari publik.

Langkah Alexa untuk mengajak Teddy pun akhirnya banyak membuat dia banyak kali merasakan cemburu karena banyaknya wanita yang disanding-sandingkan dengan Teddy.

Sayangnya sampai saat ini dia masih belum mengetahui apa tujuan Daniel. Dia hanya fokus mengerjakan cabang baru dan sering perjalanan dinas ke Kalimantan, itupun tidak mengajak Alexa.

"Mas... capek juga ya backstreet. Mana sekarang banyak banget yang digosipin sama kamu, cantik cantik lagi." Ucap Alexa sebelum menyeruput kopi yang baru saja Teddy beli sebelum menjemputnya.

"Jadi maunya kamu gimana?" Ucap Teddy yang terfokus pada handphonenya.

"Mas?" Panggilan Alexa tidak digubris oleh Teddy.

"Mas? Bisa lihat aku pas bicara? Ngak biasanya Mas kayak gini. Mas marah?" Tanya Alexa saat melihat perbedaan Teddy.

"Alexa! Mas capek harus ikutin kemauan kamu! Ini kemauan kamu kan? Mas udah tolak sejak awal, tapi kamu maksa. Jadi sekarang mas harus ngapain?" Ucap Teddy menatap Alexa.

Alexa yang kaget dengan bentakan Teddy segera menundukkan wajahnya.

Tanpa balasan apapun dari Alexa, Teddy segera menjalankan mobilnya ke arah rumah Alexa.

Setibanya di rumah Alexa, mereka berdua masih tidak ada pembicaraaan.

"Makasih Mas." Ucap Alexa sebelum turun dari mobil Teddy lalu segera masuk.

______________________

Sudah berkali-kali Alexa mengetikkan pesan di room chatnya bersama Teddy tetapi dihapus kembali.

"Hmm, gue mau bilang apa ke Mas? Pusing pusing."

"Gue emangnya salah yah pilih backstreet untuk sementara? Tapi ini gue lakuin biar dia ngak kenapa-kenapa, gue ngak mau karirnya hancur karena gue. Perjuangannya untuk sampai di titik ini, pasti lebih besar dari gue." Perlahan air mata Alexa terjatuh.

"Atau dia memang ngak bisa sama cewek problematik kayak gue?"

"Mas. Maafin aku." Ucap Alexa sebelum memejamkan mata.

____________________

Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday to Alexa
Happy birthday to you

Tepat pukul 00.00 Alexa dibangunkan oleh Axel.

Dengan mata yang masih sembab Alexa mencoba membuka matanya.

"Ayo sayang make a wish dulu baru tiup lilinnya." Ucap Sinta sambil memegang sebuah kue ulang tahun.

Alexa mengedarkan pandangannya, ada Rama, Sinta, Axel, dan Febi.

"Mas ngak ada?"

Perlahan Alexa menutup matanya dan melakukan make a wish sesuai perintah Sinta.

"Mata loe kok sembab?" Tanya Axel setelah Alexa membuka mata.

"Ya karena gue baru aja bangun, kak." Alasan Alexa.

"Oh iya yah."

Setelah itu mereka berfoto bersama seperti aktivitas wajib mereka tiap ada yang berulang tahun.

"Yaudah Dek, kamu tidur kembali. Besok Pagi kita berangkat ke rumah Opa Oma yah, ngak boleh nolak, besok hari libur." Ucap Rama mengusap lembut kepala putrinya itu.

Sudah sekitar 3 tahun Alexa tidak ikut bersama keluarganya untuk berkunjung ke rumah orang tua Rama di Bandung, meskipun mereka telah tiada. Dan ini memang kesempatan yang bagus untuk kembali berkunjung.

"Siap Pap! Sekalian Alexa mau nginep disana 1 minggu, mau ambil cuti."

"Nah iya, mantep tuh. Ntar gue jemput loe sekalian nginep disana 2 hari."

"Febi mau join ngak?" Tanya Alexa menatap Febi.

"Gue joinnya bareng Kak Axel boleh ngak?"

"Boleh dong." Jawab Alexa semangat.

"Mam sama Pap juga mau nginep ngak?" Tanya Alexa beralih pada kedua orang tuanya.

"Hmm, Mam sama Pap kayaknya ngak bisa nginap sayang. Karena lusa kami harus berangkat ke Paris lagi urusin bisnis Pap. Ngak apa-apakan?" Jelas Sinta.

"Yaaaa." Ucap Alexa, Axel dan Febi bersamaan.

"Tapi kalau Mam dan Pap balik cepet, kita susulin kalian kesana. Gimana?" Tanya Sinta membuat ketiganya kembali ceria.

"Yaudah, Febi nginep disini aja kan? Udah tengah malam. Kan besok kita juga berangkatnya pagi." Ucap Sinta pada Febi.

"Iya, tante. Aku nginep kok."

"Yaudah, kalian berdua tidur yah. Kami keluar dulu." Pamit Rama lalu keluar diikuti oleh Sinta dan Axel.

______________________

"Loe ada masalah di kantor? Sampai mau minta cuti?" Tanya Febi pada Alexa saat mereka sudah berdua.

"Ngak kok, gue lagi capek aja." Ucap Alexa lalu membaringkan tubuhnya.

"Kalau ada masalah jangan dipendem sendiri yah, Lex. Gue selalu ada buat loe."

"Iya, gue tahu kok. Yuk tidur. Ntar loe ketiduran trus jadi kayak film Home Alone deh." Ucap Alexa tertawa.

"Wah, emang yah loe, ngak bisa jadi romantis dikit."

"Tidur tidur." Ucap Alexa lalu menutup matanya, meninggalkan Febi yang belum berbaring sedikit pun.

______________________

Tepat pukul 9 pagi mereka berlima tiba di Bandung.

Rumah itu masih sangat asri seperti saat Alexa dan Axel harus tinggal bersama kedua orang tua Rama karena kesibukan Rama dan Sinta.

Hawanya masih sejuk.

Alexa memang menyewa beberapa pembantu untuk mengurus rumah itu. Meskipun tidak ada yang meninggali, rumah itu tetap harus bersih karena disana Alexa punya banyak kenangan.

Perlahan Alexa menarik kopernya ke kamarnya. Dia membuka kamar yang di depan pintunya masih bertuliskan "Alexa Room".

Alexa mendudukkan dirinya di bangku belajarnya saat masih sekolah, membuka room chat yang sejak semalam bolak-balik dia cek.

"Mungkin mas masih sibuk yah." Ucap Alexa tetap berpikiran positif melihat room chat itu.

" Ucap Alexa tetap berpikiran positif melihat room chat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■■■■■■■■■■■■

Hayoloh Mas Teddy kenapaa tuhhhh

Haloo gess maap nih baru update hehehe

Selamat membaca...

Jangan lupa vote n komentnya yah

See youuu🥰

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang