Lima Puluh Satu

884 82 14
                                    

Setelah memarkirkan mobilnya, Teddy segera menghubungi Patris.

Sore ini Patris meminta Teddy untuk menjemputnya di sebuah rumah sakit, tempat dia menjenguk salah satu kerabatnya.

"Mama dimana? Adek udah di parkiran."

"Di kamar 442, Dek. Kamu kesini aja."

"Oke Ma." Ucap Teddy sebelum memutuskan sambungan telepon itu.

Teddy berjalan melewati taman rumah sakit yang terletak tak jauh dari parkiran.

Matanya memperhatikan beberapa pasien yang sedang berada di taman, tapi ada satu pasien yang membuatnya menghentikan langkahnya.

"Riko?"
Anak lelaki yang sangat akrab mukanya, berada di atas sebuah kursi roda di bawah sebuah pohon rindang seorang diri.

Teddy mempercepat langkahnya untuk menemui Riko.

"Riko!" Ucap Teddy saat berada di hadapan Riko.

"Papi!"

"Riko kok bisa disini sendiri?" Tanya Teddy sambil berjongkok agar dapat sejajar dengan Riko.

"Tadi ada Mami kok, tapi lagi beliin aku eskrim."

"Mami?"

"Iya, Pi. Mami."

"Jadi Alexa sudah kembali." Gumam Teddy dalam hati sambil tersenyum.

"Mas?!" Sebuah suara yang sejak lama Teddy nantikan terdengar dari balik punggungnya.

Teddy segera membalikkan tubuhnya. Terlihat wanita yang sudah setahun lebih dia rindukan. Tidak banyak perbedaan, hanya tubuh wanita itu yang sedikit mengurus.

Dengan mata berkaca-kaca, Teddy bangkit berdiri dan langsung menghamburkan pelukannya kepada Alexa.

Alexa hanya berdiri mematung, tak tahu harus melakukan apa saat ini. Dia hanya membiarkan Teddy memeluknya, pelukan yang dia rindukan.

"Mami, eskrim Riko nanti meleleh." Ucapan Riko membuat Teddy melepaskan pelukan perlahan.

"Maaf yah sayang. Ini eskrim kamu." Ucap Alexa segera membukakan eskrim milik Riko.

"Ini Mas, punya kamu." Ucap Alexa lalu memberikan salah satu eskrim pada Teddy.

"Kita bicarain pas Riko udah di kamar yah mas." Bisik Alexa saat memberikan eskrim itu, dan dijawab sebuah anggukan dari lelaki 35 tahun itu.

______________________

"Sayang, sekarang kita balik ke kamar yah? Udah mendung, nanti kita kehujanan." Ucap Alexa pada Riko setelah beberapa saat mereka bertiga bercengkrama di taman.

"Tapi Riko ngak mau pake kursi roda ya, Mi. Maunya di gendong aja."

"Yaudah, ntar Mami gendong." Ucap Alexa lalu bersiap menggendong Riko.

"Biar, Papi aja yang gendong." Ucap Teddy lalu mendahului Alexa menggendong Riko.

"Yuk!" Ajak Teddy setelah berhasil menggendong Riko lalu segera menarik tangan Alexa dengan tangannya yang kosong.

"Kursi rodanya, ntar diambil sama susternya." Lanjut Teddy saat melihat Alexa ingin melepaskan genggamannya dan mengambil ancang untuk membawa kursi roda tadi.

______________________

Setelah menidurkan Riko, Alexa berjalan ke teras ruang rawat inap itu.

Sudah ada Teddy yang sejak tadi duduk menunggunya.

"Riko udah tidur?" Tanya Teddy dan dijawab sebuah anggukan oleh Alexa sambil duduk di kursi samping Teddy.

"Kita udah bisa bicara?" Tanyanya lagi.

TraumaWhere stories live. Discover now