Empat Belas

1.1K 62 5
                                    

"Alexa ku yang manis lagi sakit?"  Ucap Layla melihat sebuah tas bekal di atas meja Alexa saat dia masuk membawa berkasnya.

"Ngak kok mbak, gue ngak sakit. Sehat banget malah." Jawab Alexa sambil mengambil berkas yang tadi Layla bawa.

Layla memang lebih tua 3 tahun daripada Alexa.

"Trus ini kenapa ada bekel? Sejak kapan ibu COO gue bawa bekel kayak gini." Layla menunjuk tas bekal itu.

"Oh, ini dari mamanya temen gue, mbak. Tadi gue bareng dia, terus dibawain sama dia."

"Temen apa temen nih?" Senyum jahil dari muka ibu 1 anak itu sudah nampak.

"Kalau ngejek gue, ngak gue tanda tangan nih berkas loe, mbak." Ancam Alexa.

"Eh eh, jangan bawah-bawah berkas dong. Tandatangan loe lebih berharga dari apapun." Gombal Layla.

"Eh gue lupa, Riko ulang tahun ya pas gue masih di Manado? Tuh di meja ada hadiah buat dia. Sampein salam dari maminya ini." Ucap Alexa menunjuk sebuah kotak yang sudah di bungkus kertas kado di atas meja rapatnya.

"Wah, enak banget yah punya bos yang kelebihan uang, mainan mahal anak gue semuanya di sponsori sama loe Lex. Terima kasih yah, ntar gue sampein ke Riko." Kata Layla.

Anak Mentari dan Layla memang memanggil Alexa dengan sebutan "mami" karena Alexa sendiri yang mengajar mereka.

Bahkan Alexa jarang tidak membelikan 'anak-anak'-nya hadiah tiap bulan.

"Hmm, tolong bilangin juga sama anak gue, Bundanya itu ibu yang kuat dan tangguh, buktinya udah bisa tahan kerja sama Maminya sampai saat ini." Ucap Alexa kini mentap Layla.

Layla ada seorang single parent karena suaminya meninggal saat dia masih mengandung Riko. Dan hingga kini dia tidak menikah lagi, dekat dengan lelaki pun tidak.

"Hmm, gue emang kuat. Tapi gue ngak mau loe juga jadi kayak gue, tanpa pasangan."

"Gue juga mau sekuat loe, mbak. Bisa apapun tanpa pasangan."

"Lex, dunia kita ngak sama. Gue milih jadi single parents karena cinta gue habis di suami gue, dan ngak mau anak gue harus hidup sama suami baru gue nantinya. Kalau loe, gue yakin loe pasti bakalan dapet pasangan yang bisa nyembuhin trauma loe itu."

"Kita lihat nanti ajalah, mbak. Mau fokus kerja dulu, hehehe." Alexa memang tidak bisa membantah Layla, karena dia tahu pengalaman Layla lebih menyakitkan darinya.

______________________

Jam dinding di ruangan Alexa sudah menunjukkan pukul 11.00 malam, semua karyawan sudah pulang. Tinggal Ardy dan satpam kantor yang berjaga di luar kantor, dan Alexa yang masih sibuk dengan berkasnya.

Selama Alexa tidak masuk kantor, dia memang membagi tugas pada karyawannya yang lain, tetapi tidak semua tugas dapat mereka kerjakan, ada beberapa tugas yang harus Alexa kerjakan sendiri.

Dan minggu depan dia akan berangkat lagi ke Kalimantan, membuat dia harus segera menyelesaikan tugasnya yang terpending itu.

Tetapi suara getaran di mejanya membuatnya menghentikan sementara kegiatannya itu. Itu notif pesan dari Teddy.

 Itu notif pesan dari Teddy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TraumaWhere stories live. Discover now