Lima

1.5K 66 0
                                    

Pesawat mereka akhirnya take off setelah 1 jam delay karena cuaca buruk.

Sekarang Alexa sudah terlelap di balik kursi first class yang dipesankan oleh perusahaannya.

Dia hanya beristirahat selama 4 jam setelah tiba di rumah, karena di harus ke kantor jam 7 pagi untuk mengurus karyawannya yang akan diberi tanggung jawab selama dia sedang tugas daerah.

Sementara Juna dan Sukma yang duduk di bisnis class sedang membahas tentang perjalanan dinas mereka ini.

Ini perjalanan dinas pertama Sukma setelah masuk di perusahaan di PT. Investama Erapasific, jadi dia banyak bertanya mengenai hal apa saja yang harus dia lakukan kepada Juna.

"Jadi gitu Suk, ntar disana juga loe bisa kok nanya ke Bu Alexa, dia pasti  bakalan ngajarin loe kok. Gue aja bisa se jago sekarang karena dia loh." Kata Juna setelah menjelaskan banyak hal kepada Sukma.

"Oh iya Pak, aku mau nanya. Emangnya Bu Alexa ngak apa-apa ya setiap minggu harus tugas daerah, gimana sama anak dan suaminya?" Ucap Sukma yang penasaran dengan bosnya itu.

"Loe dapat info dari mana Bu Alexa udah punya suami sama anak?" Tanya Juna sambil tertawa mendengar pertanyaan Sukma.

"Aku pernah dengar Bu Alexa udah 26 tahun kan? Dan di usia segitu dia udah sukses, jadi harusnya dia udah berkeluarga kan Pak?"

"Hahahahaha, cocokologi banget loe. Tapi mohon maaf cocokologi loe salah, hahahaha. Bu Alexa belum nikah, apalagi punya anak, bahkan sampai sekarang dia ngak pernah dekat sama cowok apalagi pacaran." Jelas Juna yang sekarang membuat Sukma jadi terkaget.

"Eh serius Pak? Bu Alexa kurang apalagi coba, sukses iya, pinter iya, body goals, cantik ngak perlu di tanya, cantik banget." Puji Sukma.

"Iya loe bener, tapi sayangnya Bu Alexa punya trauma besar sama laki-laki yang mau deketin dia."

"Gimana Pak? Aku kok jadi penasaran. Ceritain dong." Sukma penasaran dengan fakta dari pimpinannya ini, pasalnya dia tidak mendapatkan sama sekali kekurangan yang dimiliki oleh Alexa, seperti yang dia katakan tadi.

"Jadi Suk, gue tuh temen SMAnya Alexa. Dan waktu SMA Alexa itu bukan Alexa yang sekarang, dia manja banget, ngak bisa apa-apa sendiri. Pas udah semester dua, dia dideketin sama kakak kelas kami, namanya Rian. Akhirnya mereka berdua deket. Tapi ngak sampai pacaran, karena kak Rian kecelakaan setelah ngantar Alexa pulang, dan dia meninggal. Dan sebelum kejadian itu, Alexa baru tahu kalau  hanya dijadiin bahan taruhan sama Rian juga jadi atm berjalan sama temen-temennya Rian. Sejak saat itu Alexa menutup segala akses yang bisa buat dia di deketin sama cowok, bahkan dia cuma nyimpen nomor handphone laki-laki yang keluarganya aja, nomor gue pun ngak disimpen, Suk." Jelas Juna panjang lebar.

"Wah, parah banget. Pantesan aja Bu Alexa se trauma itu."

"Gue juga ngerasa gitu Suk, dan gue harap traumanya segera ilang." Ucap Juna mengakhiri pembahasan tentang Alexa.

______________________

Flashback On

"Hai kak!" Sapa Alexa pada Rian saat Rian melewati kelasnya. Dia sudah menunggu Rian sejak tadi.

"Hai, Alexa. Kok berdiri depan kelas? Mau nungguin aku?" Tanya Rian, sambil tersenyum kepada Alexa, yang membuat pipi Alexa menjadi merah tomat.

"Iya dong kak, ini bekal dari aku. Kakak jangan lupa sarapan yah. Hehehehe." Alexa memberikan sebuah kotak makanan berisi beberapa roti sandwitch yang dia buat pagi tadi.

"Wah, makasih Lex. Kamu tahu aja aku ngak pernah sarapan sebelum ke sekolah. Makasih yah Lex, ntar jam istirahat aku jemput ya kita ke kantin bareng. Aku mau ke kelas dulu." Pamit Rian, lalu meninggalkan Alexa yang masih salting.

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang