Empat Puluh Enam

860 78 8
                                    

Flashback On

Teddy segera mengangkat Syaril yang baru saja tertembak.

Ia membawanya ke pos kesehatan.

"Xel! Bantuin Syaril!" Ucap Teddy memanggil Axel yang saat itu sedang memeriksa pasien lain.

Axel segera berjalan ke arah Teddy dan Syaril lalu membantunya untuk menidurkan Syaril di sebuah ranjang.

Axel segera melakukan tugasnya sebagai dokter.

"Keadaaan Syaril kritis. Pelurunya masuk ke jantung!

"Sus, segera hubungi rumah sakit terdekat!"

Teddy yang tadinya duduk menunggu proses pemeriksaan segera berdiri.

"Xel, Syaril baik-baik aja kan?"

Axel tidak menanggapi pertanyaan Teddy, ia segera mendorong ranjang Syaril ke ruang intensif.

______________________

"Loe udah hubungin keluarganya Syaril?" Tanya Axel pada Teddy saat mereka duduk di bangku rumah sakit.

Teddy menggeleng.
"Syaril anak yatim piatu, dia cuma punya satu adik perempuan yang sekarang lagi kuliah di luar negeri."

"Gimana pun loe harus kabarin adiknya, keadaan Syaril udah kristis banget. Kita ngak tahu gimana selanjutnya."

"Gue coba hubungin dia dulu." Ucap Teddy lalu segera mengetikkan sesuatu di handphonenya.

______________________

"Mas Syaril! Mas udah janji sama ibu dan bapak bakalan jagain aku terus. Kok Mas Syaril malah ninggalin aku sendirian!" Ucap Mila terisak di atas peti Syaril.

Syaril hanya dapat bertahan selama 2 hari. Tepat saat Mila tiba menemuinya, akhirnya dia pergi.

Isak tangis Mila membuat Teddy dan Axel hanya dapat terdiam. Mereka membiarkan Mila meluapkan kesedihannya.

"Sekarang, siapa yang bakal jagain aku mas?!" Mila terus terisak.

Akhirnya Teddy dan Axel keluar dari ruang jenazah, agar Mila dapat mengambil waktunya sendiri.

"Xel, gue merasa bersalah sama Mila. Gue ngak bisa jagain Syaril."

"Gue juga Tedd, tapi tidak ada yang bisa nunda kematian, loe maupun gue. Ini udah takdir yang harus dia jalanin."

"Gue hubungin Diana dulu, biar dia nemenin Mila. Sesama perempuan pasti bisa lebih saling memahami." Ucap Teddy lalu menelpon rekan kerjanya bernama Diana itu.

______________________

"Mila, saya Teddy dan ini Axel. Kami berdua teman Syaril. Kami berdua minta maaf tidak bisa menjaga kakak kamu, ke depan anggap kami sebagai kakak kamu juga yah. Kalau butuh apa-apa ngak usah sungkan hubungin saya atau Axel." Ucap Mila saat Mila sudah bisa ditenangkan oleh Diana.

"Betul Mila. Kamu ngak usah sungkan sama kami. Kami juga bakalan bantu biaya kuliah kamu sampai selesai, jadi jangan sampai kuliah kamu putus yah. Kamu harus banggain Syaril." Timpal Axel.

"Terima kasih Mas Teddy, Mas Axel." Ucap Mila dengan mata sembabnya.

Flashback Off
______________________

Setelah kejadian itu, Teddy dan Axel menepati janjinya untuk membantu biaya kuliah Mila. Dan hubungan mereka berdua dengan adik dari rekan mereka juga cukup akrab.

Apalagi Teddy dan Mila yang sering bertemu ketika Teddy harus tugas ke Amerika, tempat Mila berkuliah.

Tak jarang mereka berdua juga melakukan sekedar video call.

Tetapi semuanya berubah saat Teddy akhirnya menikah, Mila yang awalnya berharap memiliki hubungan lebih bersama Teddy akhirnya menjauh begitu saja.

Teddy tidak mempermasalahkan menjauhnya Mila, karena dia pun tidak merasakan ada hubungan spesial antara mereka.

Lain halnya dengan Axel, yang merasakan bahwa Mila memperalat keadaan ini untuk mendekati Teddy, membuat dia tidak mau terlalu intens berhubungan dengan Mila.

Axel pun sering menasihati Teddy agar tidak terlalu dekat dengan Mila.

Hingga akhirnya Teddy mendekati Alexa, sebelumnya Axel sudah mencari tahu bagaimana hubungan Teddy dan Mila, dan memang saat itu mereka berdua sudah tidak ada hubungan apapun.

Axel terus memikirkan runtutan kejadian mereka berdua sejak kematian Syaril hingga saat ini.

Axel yakin Teddy tidak berniat menyakiti adik kesayangannya itu, tetapi kenyataanya Teddy lebih memihak kepada Mila. Penyesalan terbesar Axel adalah membuat adiknya merasakan hal ini.

Meskipun usaha mencari Alexa hingga saat ini belum membuahkan apapun, ia yakin Alexa baik-baik saja dan bisa menjaga dirinya. Itu pasti.

______________________

Teddy memasuki rumah yang kini tidak ada siapapun. Patris benar-benar kembali ke rumah mereka di Solo bersama Giyono, seperti yang dia katakan pada Teddy.

Kegiatannya yang padat bersama Pak Prabowo beberapa minggu terakhir ini memang membuatnya lelah, tetapi kehilangan Alexa di sisinya membuat dunianya lebih banyak menghilang.

Bulan depan dia harus pergi untuk melanjutkan studinya. Harusnya saat ini dia bisa menikmati waktu bersama Alexa, seperti permintaan Alexa saat mereka memasak di rumah ini.

Kesalahannya saat lebih mementingkan permintaan Mila di malam terakhir dia bertemu dengan Alexa, terus membuat dia menyesal hingga saat ini.

Dia tak ingin menyakiti Alexa tetapi dia juga tidak mungkin membiarkan Mila yang baru saja tiba di Jakarta sendirian.

"Maaf sayang, Mas ngebentak kamu malam itu." Ucap Teddy mengingat kejadian saat ia tanpa sadar membentak Alexa karena sudah pusing bagaimana cara menghadapi Mila yang saat ini sudah banyak menekannya.

Dia yang awalnya hanya ingin membantu Mila, malah membuat wanita itu menjadi banyak mengancam dia jika tidak mengikuti kemauannya. Ditambah lagi Mila yang saat ini mengalami kanker paru-paru membuat dia tidak bisa meninggalkan wanita itu begitu saja.

"Mas janji akan perbaikin semuanya sayang, kamu harus nunggu Mas!" Ucapnya lalu segera menutup matanya, dia harus mengambil langkah esok hari.

■■■■■■■■■■■■■■

Nyeselnya ada pengaruh ngak sih tanpa usaha? Hahahaha

Hay gess, update malam ini tolong yang mau ngatain mas di persilahkan yah

Gemes banget sama laki yang ngak bisa gercep hihihi

Selamat membaca yahh
Jangan lupa vote dan komennya di banyakinn

See you🥰

TraumaWhere stories live. Discover now