Tiga Puluh Delapan

961 98 18
                                    

Alexa segera melajukan mobilnya ke arah kantor yang terletak tidak jauh dari bandara.

Jalanan yang cukup rame membuat banyak kemacetan yang dia temui.

Pukul 11.45 akhirnya dia bisa memarkirkan mobilnya di parkirannya seperti biasa.

Truut...
Handphone Alexa bergetar tepat saat dia mengunci mobilnya.

"Halo, Tar! Ada apa?" Jawab Alexa pada panggilan Mentari.

"Masih belum nyampe Lex? Pak Daniel nyariin loe nih. Barusan dia datang ke meja gue buat nanyain kapan loe nyampe."

"Udah di parkiran gue, Tar."

"Oke, gue tutup yah." Ucap Mentari lalu mematikan handphonenya.

"Apa lagi tuh Pak Daniel? Perasaan gue udah kirim semua berkas deh ke dia." Ucap Alexa lalu segera berjalan menaiki lift.

______________________

Tok...tok...tok

Alexa mengetuk pintu ruangan sementara Daniel, dan segera membukanya saat suara Daniel sudah memerintahkan untuk pintunya di buka.

"Selamat pagi, Pak! Tadi Mentari bilang Bapak mencari saya, ada apa yah Pak?"

"Oh Alexa. Silahkan duduk!" Alexa segera berjalan dan duduk di kursi yang terletak di depan meja Daniel.

"Kemarin kamu tiba dengan selamat di rumah?" Tanya Daniel saat Alexa sudah berhasil duduk di kursi itu

"Iya Pak." Jawab Alexa singkat.

"Kalau ngak selamat, ngak mungkin gue depan loe sekarang." Gerutu Alexa dalam hati.

"Saya merasa bersalah karena tidak mengantar kamu sampai ke rumah padahal saya yang mengajak kamu keluar."

"Tidak apa-apa Pak. Kemarin juga kemauan saya untuk ke mall bertemu dengan seseorang, jadi Bapak tidak perlu minta maaf."

"Baik kalau begitu. Silahkan kembali ke ruangan kamu." Ucap Daniel yang membuat Alexa mengerutkan keningnya.

"Bapak cuma mau tanya soal itu?" Tanya Alexa.

"Ya, hanya itu."

"Baik Pak, kalau begitu saya pamit ke ruangan saya." Ucap Alexa masih bingung.

______________________

Sebelum pergi, Teddy sudah memberikan jadwal kegiatan yang akan dia lakukan selama dinas, membuat Alexa tahu kapan waktu dapat berkomunikasi dengan Teddy.

Untuk minggu ini, pekerjaan Alexa juga tidak terlalu padat, membuat dia dapat dihubungi kapan waktu saja.

Tepat saat dia selesai membereskan meja kerjanya, pesan dari Teddy membuat dia duduk kembali di kursinya untuk membalas pesan itu.

Tepat saat dia selesai membereskan meja kerjanya, pesan dari Teddy membuat dia duduk kembali di kursinya untuk membalas pesan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TraumaWhere stories live. Discover now