Empat

1.8K 76 2
                                    

Alexa segera keluar dari mobil saat Axel sudah berhasil memarkir mobil dengan baik.

"Yuk kak, ingat yah loe udah janji beliin gue handphone." Kata Alexa mengingatkan kakaknya lalu menutup pintu mobilnya, dan segera berlari ke arah pintu masuk mall.

Axel hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan adeknya yang jika dijanjikan sesuatu akan dikejar hingga dapat, dan selalu berlari saat bersemangat mendapatkan janji itu. Kebiasaan dari kecilnya tidak pernah hilang.

______________________

"Loe serius Gung, kita bisa ngecek pemiliki handphone ini lewat Ib*x?" Tanya Teddy sambil berjalan disamping Agung yang sudah siap dengan handphone yang di dapatkannya pada saat kampanye akbar.

Yap, mereka berdua ditugaskan oleh Bapak Prabowo untuk mencari tahu siapa pemilik handphone itu, agar dapat dikembalikan. Dan hari ini Agung mengusulkan untuk mengecek di Ib*x, sekalian mereka ingin belanja keperluan pulang kampung mereka, ya mereka diberi libur 1 minggu oleh Bapak Prabowo setelah masa kampanye.

"Ya kan namanya usaha bang, gue juga ngak tahu pasti. Tapi pokoknya kita coba aja dulu." Agung tetap optimis meskipun dia juga tidak tahu pasti akan usulnya ini.

"Yaudah, loe duluan aja kesana. Ntar gue nyusul, gue mau beli kopi dulu." Kata Teddy menepuk bahu Agung lalu segera meninggalkan Agung.

______________________

Pengunjung Ib*x saat ini sudah tidak terlalu banyak. Mungkin karena sudah pukul 22.00 WITA.

Axel dan Alexa sedang memilih handphone yang diinginkan Alexa. Tak sampai 10 menit, Alexa sudah menetapkan pilihannya dan segera mengajak Axel untuk ke kasir membayar handphone pilihannya.

Saat berjalan ke meja kasir, ada sesuatu yang membuat dia langsung terfokus dan langsung mendatangi kasir yang sekarang sedang berbicara dengan seorang costumer.

"Ini handphone gue." Pekik Alexa setelah tiba di depan meja CS dan memastikan handphone yang ada di meja itu adalah handphonenya dengan melihat case yang dia custom dua minggu yang lalu.

Kasir dan costumer yang ada di meja itu, menatap Alexa bersamaan.

"Selamat malam mbak. Boleh saya validasi apakah ini handphone mbak atau tidak? Karena mas ini juga datang untuk menanyakan pemilik dari handphone ini."

"Oke mbak boleh. Silahkan ditanya, saya pasti bisa jawab." Ucap Alexa percaya diri, tak lama kemudian Axel datang di samping Alexa.

"Boleh mbak ceritakan bagaimana mbak kehilangan handphonenya?" Tanya kasir tersebut. Lalu Alexa menceritakan kejadian saat dia kehilangan handphone saat kampanye akbar.

"Mbak, saya udah yakin dia pemilik handphone ini. Soalnya sikutnya luka, dan meskipun waktu itu mbaknya pake masker, tapi rambutnya persis kayak mbak ini." Agung ikut memastikan.

"Baiklah Mbak, Mas. Kalau begitu masalah tentang handphone ini sudah aman yah.

"Mbak, sekalian saya mau bayar handphonenya. Eh maksudnya kakak saya yang bayar." Kata Alexa lalu memberikan nomor yang diberikan oleh CS saat dia sudah menetapkan pilihannya dan sudah di regis oleh CSnya.

Axel maju tanpa di minta.

"Nih mbak." Kata Axel lalu memberikan black cardnya. Dan segera diambil dan di proses oleh kasir.

"Oh iya Pak, terima kasih yah telah menemukan handphone saya." Ucap Alexa pada Agung yang masih terdiam sejak tadi.

"Iya, mbak. Sama-sama. Oh iya perkenalkan saya Agung Suherman, panggil aja Agung." Agung mengulurkan tangan yang langsung dibalas oleh Alexa.

TraumaWhere stories live. Discover now