Tiga Belas

1.2K 69 3
                                    

Selama sebulan Alexa menjalankan kegiatannya seperti hari-hari sebelum dia bertemu dengan Teddy.

Tetapi tiga hari ini, ada hal aneh yang dia rasakan. Setiap dia berangkat dari kantor, dia merasa ada satu mobil yang selalu mengikutinya.

Warna dan plat mobil itu sama, tetapi dia tidak pernah melihat mobil itu apalagi mengenal pemiliknya.

______________________

"Lexa, kayaknya sekarang loe harus hati-hati deh. Gue perhatiin netizen di tiktok udah banyak yang cari tahu loe dan kedekatan loe sama Mayor Teddy. Bahkan tadi lewat di fyp gue ada netizen yang ke rumah Mayor Teddy tadi malam." Ucap Febi sambil meminum minuman soda yang dia beli sebelum ke rumah Alexa.

Ya, sekarang Febi berada di rumah Alexa. Tepatnya di teras kamar Alexa.

Alexa yang juga sedang memakan pizza yang Febi bawakan seperti biasa menghentikan kegiatannya.

Sepertinya Alexa harus menceritakan kepada Febi apa yang dia rasakan tiga hari ini, sekaligus meminta bantuan sahabatnya itu.

"Feb, gue sebetulnya mau cerita sama loe. Gue ngak tahu ini cuma prasangka gue atau ngak. Sebetulnya gue beberapa hari ini ngerasain hal yang aneh." Alexa mulai bercerita.

"Rasain hal apa loe? Coba ceritain ngak pake space."

"Jadi beberapa hari ini gue ngerasain ada satu mobil yang ngikutin gue. Pas berangkat di hari pertama sih gue masih belum nyadar, nyadarnya pas gue balik. Biasanya mobil guekan masuk kompleks perumahan tuh sendiri aja, karena orang-orang di perumahan udah pada tidur jadi sepi. Tapi pas malam itu, gue nyadar kok ini mobil masuk perumahan juga sih. Besoknya gue berangkat kerja, dia juga keluar kompleks setelah gue. Pas gue pulang juga. Pokoknya gitu lah Feb. Gue pikirnya mungkin dia se kompleks sama gue, tapi masalahnya dia ikutin gue sampe kantor dan dari kantor. Jadi kalau gue udah masuk kantor, dia markir agak jauh dari kantor, ini juga si Ardy yang bilang ke gue." Jelas Alexa panjang lebar tanpa space sesuai perintah Febi.

"Wah, ini mulai ngak bener nih, Lex. Kita harus cari tahu siapa yang ikuti loh. Eh wait, jangan-jangan sekarang dia ada sekitar rumah loe? Tadi dia pasti ngikutin loe lagi kan?" Tanya Febi dan di beri jawaban sebuah anggukan oleh Alexa.

"Loe udah cerita ke keluarga loe?"

"Belum, soalnya mereka seminggu ini lagi dinas di luar, dan mereka baru berangkat kemarin. Gue ngak mau bikin mereka khawatir, apalagi kakak gue, loe tahukan gimana lebaynya tuh orang."

"Eh iya, jadi loe sendirian selama seminggu ini? Atau loe ke rumah gue aja, bahaya kalau loe sendirian." Saran Febi.

"Ngak bisa Feb, kalau gue ke rumah loe harus bawa banyak berkas dari ruang kerja gue, kan ribet banget. Gue juga cuma pulang tidur kok ke rumah, lainnya cuma di kantor. Harusnya sih aman." Tolak Alexa si penggila kerja.

"Hmm, iya juga sih. Yaudah tiap malam gue bakalan datang nemenin loe disini deh."

"No no no. Papa loe di rumah sendirian kalau loe kesini terus, loe juga capek pulang kerja masih harus kesini. Udah Feb, gue bakalan aman kok." Ucap Alexa menenangkan Febi.

"Kalau gitu setiap loe pulang dan pergi kerja harus vc sama gue yah. Yang ini ngak boleh loe tolak!" Paksa Febi.

"Iya, iya. Mulai besok ananda Alexa akan vc sama ibunda Febi setiap berangkat dan pulang kerja." Ucap Alexa dengan bahasa bercandanya.

______________________

🎵You close your eyes and leave me naked by your side

Dering telpon Alexa berbunyi saat matanya masih terpejam. Siapa yang berani membangunkannya saat jam masih menunjukkan pukul 04.30 subuh?

TraumaWhere stories live. Discover now