Dua Puluh Enam

1.1K 95 10
                                    

Alexa masih ternganga karena kejadian ini. Otaknya kembali membeku tidak dapat berpikir.

"Ini apaan Pak?" Tanya Alexa akhirnya.

"Ini cincin Alexa."

"Ya tahu saya Pak. Maksudnya untuk apa?"

"Untuk nyicil persetujuan kamu untuk mas nikahin."

"Nikah gimana, chat saya saja masih banyak bolong-bolongnya. Kalau saya hitung dari absensi, Bapak udah bisa di DO tuh."

"Pake 'mas' dong Alexa..." Rengek Teddy.

"Ntar aja deh, pas udah resmi." Ucap Alexa sesudah itu menjulurkan lidahnya mengejek Teddy.

"Kalau udah resmi panggilannya 'sayang' bukan 'mas' lagi."

"Cukup ngelunjak yah Pak. Pelan-pelan dong, hati saya lagi disco nih dengerin Bapak dari tadi."

Teddy tertawa mendengar perkataan Alexa.

"Oh iya Pak, kok bapak bisa tahu  ukuran jari saya?"

"Sebelum mas mendekati kamu, mas sudah mencatat segala hal tentang kamu."

"Ya ampun mas-mas halo dek masih aja ngegombal." Ucap Alexa tidak percaya.

"Alexa, mas tidak gombal. Soon mas bawain bukunya biar kamu percaya, gimana?"

"Yaudah, tidak ada bukti sama aja hoax."

"Mau bukti apalagi dari mas?" Tanya Teddy yang mulai menjalankan mobil itu.

"Mau langsung ketemu keluarga besar Bapak saja." Ucap Alexa bercanda tetapi Teddy yang mendengarnya memasang muka serius.

"Eh saya cuma bercanda Pak. Maaf maaf." Ucap Alexa lagi saat melihat muka Teddy.

"Hmm." Ucap Teddy singkat.

______________________

Sudah lima hari tidak ada komunikasi sama sekali antara Alexa dan Teddy setelah malam itu.

Bukan karena ada masalah, tetapi malam itu Teddy sudah memberitahu Alexa bahwa dia akan sangat sibuk beberapa hari ini, dan dia akan menemui Alexa setelah dia mempunyai waktu longgar.

Alexa pun demikian, dia mempush semua kerjaannya agar dia dan tim yang dia bawah dapat berlibur sebelum mereka kembali ke Jakarta.

Kesibukan bukan membuat mereka semakin jauh, tetapi semakin membuat mereka dapat tetap merasakan cinta tanpa harus selalu bertemu.

Hari ini Alexa akan turun lapangan bersama Michael dan beberapa investor perusahaan mereka, sedangkan Layla dan Juna akan bekerja di kantor cabang.

Riko yang sudah keluar dari rumah sakit 2 hari yang lalu akan di bawah oleh Alexa, yang sebelumnya sudah izin kepada Michael.

"Alexa, sekarang kamu sudah bisa membawa Riko berjalan-jalan." Ucap Michael setelah mereka berpisah dengan investor yang mereka temani dari pagi hingga sore ini.

"Riko, terima kasih yah sudah temani Opa hari ini. Kapan-kapan ikut sama Opa lagi yah." Ucap Michael pada Riko yang sudah dianggap cucunya sendiri.

"Iya opa." Jawab Riko sambil menyalim Michael.

"Baik Pak, kalau begitu kami pamit dulu." Ucap Alexa pamit pada Michael lalu segera menggendong Riko.

______________________

"Riko lapar ngak?" Tanya Alexa sambil menggandeng Riko berjalan di sebuah mall besar kota itu.

"Ngak Mami. Riko tidak lapar tapi mau beli coklat, boleh?" Tanya Riko dengan suara khas anak 5 tahun itu.

TraumaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora