Tiga Puluh Satu

1.3K 88 8
                                    

"Mas..." Suara lembut ini bukan suara milik Axel, ini Alexa.

Teddy tersenyum, akhirnya dia bisa mendengarkan suara ini lagi.

"Halo Alexa! Ini kamu kan?" Tanya Teddy berseri.

"Hmm." Jawab Alexa hanya berdehem.

"Gimana keadaan kamu?"

"Udah baikan mas."

"Syukur kalau begitu. Boleh mas jenguk?"

"Ngak usah mas, mas istirahat aja. Kan capek seharian."

"Mas ngak akan capek kalau itu tentang kamu."

"Tapi aku ngak mau buat mas capek. Aku ngak mau lihat mas sakit karena aku."

"Kamu pernah bilang baterai kamu chargernya di maskan? Mas juga sama."

"Hmm."

"Yaudah, mau dibawain apa?"

"Bawa diri aja mas, kangen." Degh, lagi lagi Teddy tersenyum mendengar kata terakhir dari Alexa.

"Kalau gitu, mas tutup telponnya yah. See you Alexa." Ucap Teddy lalu segera menutup telponnya dan bersiap pergi.
______________________

Teddy melenggangkan mobilnya menyusuri jalanan yang masih cukup ramai.

Senyuman di wajahnya sangat terlihat dia sangat bahagia sekarang. Akhirnya dia bisa berbicara dengan Alexa, bahkan sebentar lagi dia akan bertemu dengan wanita, yang tadi memanggilnya 'mas' tanpa dia minta seperti biasa.

Setelah tiba di rumah sakit, Teddy segera memarkirkan mobilnya dan naik ke lantai 5 rumah sakit itu.

Tok... tok...
Teddy mengetuk pintu di depannya, tak lama kemudian Axel membuka pintu itu.

"Nah pas banget loe udah nyampe." Ucap Axel.

"Kenapa?" Teddy bingung.

"Gue ada pasien darurat, dan harus ke rumah sakit. Boleh jagain Alexa sebentar?" Ucap Axel sambil berjalan bersama Teddy memasuki ruangan Alexa.

Alexa memang tidak di rawat di rumah sakit tempat ibu dan kakaknya bekerja karena malam itu Teddy sudah tidak memikirkan hal itu.

"Daritadi tidurnya?" Tanya Teddy pada Axel, sambil menatap Alexa yang sudah terlelap.

"Stengah jam yang lalu. Obatnya emang ada obat tidur, karena seharian dia ngak bisa tidur." Jelas Axel.

"Yaudah, sekarang loe berangkat. Gue bakalan jagain dia." Ucap Teddy mengalihkan pandangannya kepada Axel.

"Oke, makasih ya bro, nitip Alexa. Ntar gue usahain cepet." Pamit Axel lalu segera keluar dari ruangan itu.

______________________

Teddy duduk di kursi yang terletak di sisi ranjang rumah sakit. Tangannya kembali mengelus tangan kiri Alexa.

Cincin itu masih ada di tempat dia memasangkannya.

"Hmm..." Alexa perlahan mengerjabkan matanya.

"Mas ganggu tidur kamu yah?" Ucap Teddy pelan sambil tersenyum pada Alexa. Alexa menjawabnya dengan sebuah gelengan.

Alexa mulai bangkit dari tidurnya, dengan sigap Teddy membantu Alexa untuk duduk disisi ranjang.

"Eh!" Teddy terkaget karena Alexa yang tiba-tiba memeluknya.

"Kenapa Alexa?" Tanya Teddy.

"Mau charger energi dulu."

Teddy membalas pelukan Alexa.

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang