Lima Puluh Dua

866 78 9
                                    

"Kamu?!"

"Pak Daniel?!"

Alexa dan Daniel memekik karena kaget.

Alexa yang tidak menyangka Daniel akan datang menjenguk Riko, dan Daniel yang tidak menyangka Alexa akan berada di kamar inap Riko, bahkan dia tak mengetahui bahwa Alexa telah kembali.

"Silahkan diminum Pak." Ucap Alexa memberikan sebuah minuman dingin saat Daniel sudah duduk.

"Makasih Alexa!"

"Oh iya, kapan kamu kembali? Udah lama banget yah kita tidak ketemu." Lanjut Daniel setelah meneguk minuman itu.

"Baru beberapa hari yang lalu kok Pak." Ucap Alexa bohong.

"Kemana kamu selama ini? Terakhir saya dengar kabar kamu menyerahkan surat resign kamu kepada Papa saya."

Alexa hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaan Daniel, dia sudah tidak tahu harus menjawab apa lagi.

Seolah paham dengan maksud Alexa yang tidak ingin menjawab pertanyaannya, akhirnya Daniel melangkahkan kakinya di ranjang Riko.

"Gimana keadaan anaknya Mbak Layla?"

Alexa mengikuti langkah Daniel.

"Udah baikan Pak, beberapa hari lagi udah bisa pulang kok."

"Syukur kalau begitu. Lalu bagaimana dengan Layla? Saya tidak masuk ke dalam ruangannya, makanya saya kesini."

"Belum ada perkembangan signifikan Pak, tapi setidaknya Mbak Layla masih bisa bertahan hingga saat ini."

"Semoga dia baik-baik saja. Dia salah satu karyawan terbaik perusahaan."

"Amin Pak."

Klek...

Suara pintu yang terbuka membuat mereka berdua mengarahkan pandangannya ke arah pintu.

Terlihat Teddy dengan mata berbinar membuka pintu yang seketika mengeluarkan mata elangnya saat melihat Daniel.

"Siapa dia?" Tanya Daniel pada Alexa.

"Saya Teddy, calon suami Alexa." Ucap Teddy menjulurkan tangannya.

Daniel membalas jabat tangan tersebut.

"Oh kamu sudah punya calon Lex? Padahal saya udah nunggu kamu balik baru nyatain perasaan saya hahaha, saya terlambat ternyata." Ucapan Daniel membuat Alexa membulatkan matanya dan segera meraih tangan Teddy mengelusnya agar emosi yang terlihat di muka Teddy dapat terkontrol.

"Pak Kepo perasaan nyari masalah sama gue terus! Baru juga gue baikan Pak." Gerutu Alexa dalam hati

"Maksud Bapak?" Tanya Teddy yang masih tersulut emosi.

"Ngak ngak. Oh iya, bentar lagi sepupu saya juga mau ikut jengukin Riko. Ngak apa-apa kan? Dia juga rekan kerja Layla dan kamu Alexa."

"Oh iya Pak, tidak apa-apa." Jawab Alexa.

Tak lama kemudian, pintu itu kembali memperdengarkan ketukan. Alexa melepaskan gaitan jemarinya di tangan Teddy lalu segera membuka pintu tersebut.

"ALEXA!" Teriak Juna dan Mentari seketika saat Alexa membuka pintu tersebut. Alexa yang terkaget memberikan isyarat bagi mereka untuk diam.

Juna dan Mentari memeluk Alexa tepat di depan pintu.

"Dari mana aja loe! Kalau bosan jadi gadis penjaga kantor ya bukan lari dari dunia juga Lex!" Gerutu Juna.

"Iya, mana loe ngak nepati janji loe sama gue. Anak gue udah mau setahun, loe baru muncul." Timpal Mentari.

"Udah ya loe berdua. Kita masuk aja, ntar aja bahas ini." Balas Alexa sambil melepaskan pelukan itu.

"Kita ngak berdua Lex, kita bareng
..." Ucapan Juna menggantung sambil menatap orang di belakangnya.

"Indah?" Ucap Alexa bingung.

"Hmm." Jawab Indah singkat lalu masuk ke dalam ruangan itu tanpa permisi.

"Wah kalian udah sampai ternyata. Nah ini Lex, Indah sepupu saya. Indah ini Alexa mantan karyawan terbaiknya papa aku, dan ini calon suaminya Alexa." Jelas Daniel memperkenalkan.

"Udah tahu." Jawab Indah singkat.

"Wah kamu udah kenal ternyata." Jawab Daniel, yap hanya dia di dalam ruangan ini selain Riko yang tidak mengetahui hubungan antara Indah dan Alexa.

"Ini Teddy, mantan calon tunangannya Jesica. Dan ini Alexa yang udah buat Rian meninggal, dan udah rebut calon tunangannya adik gue." Kalimat yang baru saja diucapkan oleh Jesica membuat Alexa menahan napasnya.

"Cukup!" Tegas Alexa.

"Maaf Ibu Indah, ini rumah sakit. Tadi Pak Daniel bilang anda datang untuk menjenguk Riko bukan? Saya berterima kasih untuk itu, tapi untuk anda membahas masalah pribadi ini, silahkan bicarakan di luar rumah sakit! Saya tidak mau istirahat Riko terganggu karena anda." Ucap Alexa sambil menatap Indah.

"Oh, udah bisa ngelawan loe sekarang?" Ucap Indah tersenyum devil.

"Anda kira selama ini saya diam karena saya takut? Sayangnya alasan saya bukan itu! Saya diam karena saya tahu anda sudah sakit, sakit yang udah sulit diobatin! Hidup anda cuma berputar di satu masa, bahkan anda tidak menerima hidup saya yang terus berjalan dengan baik. Berbeda dengan anda yang cuma hidup dalam bayangan masa lalu!"

"Pak Daniel, saya mohon maaf untul kejadian ini. Tapi saya harap Bapak bisa membawa sepupu bapak keluar dari ruangan ini, Riko butuh istirahat." Lanjut Alexa pada Daniel.

"Baik, terima kasih. Mohon maaf sepupu saya telah mengganggu." Ucap Daniel lalu berusaha membawa Indah keluar dari ruangan itu.

"Kamu ngak apa-apa sayang?" Tanya Teddy pada Alexa setelah Daniel menutup pintu.

Alexa menghempaskan pelukannya pada tubuh yang kekar itu.

"Aku capek Mas!" Ucapnya.

Teddy membalas pelukan itu dan membiarkan Alexa beberapa saat terdiam.

"Ehem ehem. Ibu dua anak dan jomblo karatan disini loh." Ucap Mentari menyadarkan kedua sejoli ini.

Alexa dan Teddy yang sadar, akhirnya melepaskan pelukan mereka.

"Sorry sorry, udah setahun lebih ngak pelukan." Ucap Alexa lalu berjalan ke arah sofa tempat Juna dan Mentari duduk.

"Salah siapa pergi diam-diam, ngak tahu aja loe perjuangan si Bapak Mayor disana gimana buat nyariin loe." Ucap Mentari

"Eh iya, loe kok tahu hubungan gue sama Mas?"

"Sekantor juga udah tahu kali." Ucap Mentari.

"Bahkan Sukma udah foto sama pacar loe pas dia nyariin loe ke kantor." Timpal Juna.

Alexa membalikkan tubuhnya pada Teddy.

"Emang Mas sampai nyariin aku ke kantor langsung?"

"Hmm, sampe ke ujung dunia Mas nyari kamu sayang. Tapi ternyata kamu sembunyinya di hati Mas." Gombalan Teddy barusan membuat tiga orang di depannya itu segera beracting ingin muntah.

■■■■■■■■■■■■■■

Haaaaayooo geesss

Maaap bangett ya baru sempet update, jujur belakangan ini tugasku numpuk banget hehehe. Jadi ngak bisa nulis.

Tapi aku selalu baca koment kalian kok biar bisa semangat nulis hehehe

Ini udah ngak gantung lohh, awas aja masih ada yang mau gantungin aku hahaha

Selamat membaca

Komentnya kalian aku tunggu lohhh

See youu🥰

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang