Tiga Puluh Empat

1.1K 92 11
                                    

Mata Alexa menangkap sesosok wanita yang sepertinya pernah dia lihat sebelumnya.

Wanita itu duduk di sofa lobby perusahaannya.

Alexa menatapnya singkat lalu berjalan ke arah lift.

"Ibu Alexa!" Ucap Dina, salah satu receptionist perusahaan itu.

Alexa menghentikan langkahnya lalu berbalik ke arah Dina memanggilnya.

Dina segera berlari menemui Alexa.

"Ada apa Dina?" Tanya Alexa.

"Wanita itu yang mencari Ibu, katanya ada keperluan pribadi." Ucap Dina lalu mengarahkan pandangannya ke arah wanita yang sedang duduk di sofa.

Alexa mengikuti pandangan Dina, dan wanita itu pun sudah menatapnya darisana.

"Ok, saya temui dia sekarang. Terima kasih." Ucap Alexa lalu berjalan ke arah sofa ruang tunggu.

______________________

"Selamat pagi! Maaf ada keperluan apa anda mencari saya?" Sapa Alexa to the point.

Wanita itu bangkit berdiri menyetarakan diri dengan Alexa yang masih berdiri.

"Mbak Alexa?" Tanya wanita itu.

"Iya, saya sendiri."

"Perkenalkan saya Jesica. Boleh kita bicara sebentar?" Ucap Jesica lalu memajukan tangannya untuk bersalaman dengan Alexa.

Alexa segera membalas tangan Jesica.

"Boleh. Silahkan duduk kembali. Kita bicara disini saja." Ucap Alexa lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan Jesica.

"Sebelumnya saya mohon maaf sudah mengganggu waktu mbak Alexa, dan mencari mbak di kantor untuk persoalan pribadi. Tapi saya tidak tahu alamat rumah mbak, saya cuma tahu alamat kantor mbak."

"Tidak apa-apa mbak."

"Saya langsung saja yah mbak. Saya mau tanya, mbak Alexa lagi dekat sama Mas Teddy?" Alexa terbelalak dengan pertanyaan Jesica barusan.

"Sebelum saya jawab, saya mau tahu mbak ini siapa dan kenapa harus mencari saya?" Tanya Alexa yang tidak ingin gegabah menjawabnya.

"Saya ini calon tunangannya Mas Teddy. Selama ini saya di luar negeri dan baru kembali sebulan yang lalu. Tetapi saya mendapat info bahwa Mas Teddy dan Mbak Alexa sedang dekat. Jadi saya ingin langsung konfirmasi ke Mbak karena Mas Teddy juga tidak ingin menemui saya padahal saya sudah usaha menemuinya saat dia ada kegiatan dengan Pak Prabowo beberapa minggu lalu." Jelas Jesica.

"Pantes aja gue ngak asing sama mukanya. Ternyata dia cewek yang gue lihat di video waktu itu." Gumam Alexa. Yah malam saat Teddy menemaninya, dia sudah melihat video yang menampakkan Teddy bersama Jesica.

"Boleh saya tahu info yang Mbak terima dari mana?"

"Sepertinya Mbak Alexa ngak perlu tahu soal itu, yang perlu Mbak tahu Mas Teddy itu calon tunangan saya!" Ucap Jesica mulai dengan nada ketus.

"Mbak ngak perlu takut, saya ngak ada hubungan apa-apa sama Pak Teddy. Jadi saya tidak perlu ada urusan dengan Mbak Jesica yah." Ucap Alexa tersenyum.

"Bagus kalau Mbak sudah paham. Kalau begitu saya pamit dulu!" Ucap Jesica lalu segera meninggalkan Alexa.

"Pagi pagi udah buat mood gue jelek!" Ucap Alexa lalu segera berjalan kembali ke arah lift.

______________________

"Selamat Pagi Ibu Alexa!" Sapa Layla yang baru saja masuk ke dalam ruangan Alexa.

"Hmm, pagi Mbak!" Jawab Alexa melirik Layla singkat lalu kembali fokus pada ipadnya.

TraumaWhere stories live. Discover now