Dua Puluh Tiga

1.2K 88 10
                                    

Keluarga Alexa dibuat kaget dengan masuknya Alexa ke dalam rumah pagi hari ini.

Bagaimana tidak, biasanya dia masih belum bangun jam seperti ini, tapi sekarang dia sudah pergi dari suatu tempat.

"Hei Dek! Loe darimana?" Kata Axel saat Alexa akan masuk ke lift rumahnya.

"Habis dari membalas perjuangan cinta Om Teddy."

"Huekk." Ucap Axel dengan acting seperti akan muntah.

"Eh, jadi adek udah resmi sama Teddy?" Tanya Sinta ikut penasaran.

"Ngak, kan belum ada cincin disini." Ucap Alexa menunjukkan jari manis kanannya.

"Oh adek maunya langsung nikah aja? Ntar Pap kasih tahu Teddy deh." Rama ikut menimpali.

"Ihhh Pap, kok gituuu. Alexa masih mau nikmatin hidup Alexa sebagai anak gadis yah, ngak usah buru-buru." Rengek Alexa.

"Anak gadis, anak gadis. Loe udah masuk dalam tahap wanita hampir perawan tua yah. Jangan ngira umur loe masih mudah."

"Loe juga udah masuk usia perjaka tua ya kak, jadi buruan loe cari istri. Lama banget!"

Pertengkaran kecil antara kedua bersaudara ini membuat orang tua mereka hanya menggeleng pelan.

______________________

Setelah tiba di kantor, Alexa segera menemui Michael untuk membahas hasil meeting bersama PT. Java Insurance kemarin, meskipun tidak ada pembicaraan lagi setelah Michael pergi.

"Selamat pagi Pak." Sapa Alexa memasuki ruangan yang lebih luas dari ruangannya itu.

"Selamat pagi Alexa! Silahkan duduk." Ucap Michael.

"Langsung saja Alexa. Sepertinya kita tidak bisa lanjut bekerja sama dengan PT. Java Insurance." Ucap Michael tiba-tiba yang membuat Alexa membelalakkan matanya.

"Bagaimana menurut kamu?" Tanya Michael lagi pada Alexa yang belum paham dengan keputusan pimpinannya ini.

"Maaf sebelumnya Pak, boleh saya tahu alasan dari keputusan Bapak ini?" Tanya Alexa yang masih belum paham dengan keputusan Michael, karena dia tahu bosnya ini jarang untuk menolak kerja sama.

"Karena saya lebih menghormati orang berattitude daripada orang yang hebat." Alexa semakin tidak mengerti dengan jawaban Michael ini.

"Pak, maaf saya masih belum mengerti."

"Saya lihat kejadian kamu dengan mereka kemarin. Dan setelah itu, saya jadi lebih berpikir untuk bekerja sama dengan mereka. Selain itu, program yang mereka ajukan juga masih belum cocok untuk perusahaan kita."

"Bapak lihat?" Tanya Alexa kaget. Michael mengangguk menjawab pertanyaan itu.

"Maaf Pak, gara-gara saya Bapak jadi harus melepaskan kerja sama ini." Ucap Alexa merasa bersalah.

"Bukan karena kamu Alexa. Tapi banyak pertimbangan yang saya pikirkan untuk kerja sama ini. Saya juga sudah menyuruh sekretaris saya untuk memberitahu mereka. Tapi mungkin mereka akan datang hari ini untuk melakukan protes kepada kita, kamu tidak apa-apa?"

"Saya tidak apa-apa Pak, dan saya yakin keputusan itu pasti terbaik untuk perusahaan kita."

"Terima kasih Alexa, kalau begitu kamu bisa kembali ke ruangan kamu." Ucap Michael, lalu Alexa segera pamit dan kembali ke ruangannya.

_____________________

"Bang, loe ngak kegelapan sejak berangkat pake kacamata hitam?" Ucap Rezky pada Teddy setelah mereka tiba di Bandar Udara Sentani dan berjalan menuju parkiran.

TraumaWhere stories live. Discover now