Chapter Two

85 12 5
                                    

Him

Kata siapa peran pendukung bisa mendapatkan hati seorang peran utama? Seperti Chaesya yang harus mendapatkan hati Nugraha. Apakah dia harus menjadi peran utama agar bisa mendapati laki-laki pemeran utama? 

Ah, itu semua hanya ada dalam film romantis yang tentu saja fiksi dan tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata seperti Chaesya.

Chaesya menyambar gelas yang berisi soda untuk ketiga kalinya. Kahla yang berada di sampingnya hanya menggelengkan kepala tak abis pikir. Saat ini mereka berada di tempat karaoke yang tidak jauh dari daerah sekolah mereka. Kahla sengaja mengajak Chaesya kesana agar ia bisa meluapkan perasaannya dengan bernyanyi.

Namun, justru malah hal sebaliknya yang terjadi. Sahabatnya ini lebih memilih untuk menghabiskan soda juga makanannya. 

"Lo mau nyanyi apaan Sya?"tanya Kahla yang sebenarnya agak malas mengajaknya berbicara.

Aura Chaesya seperti mengatakan kalau ia tidak ingin diganggu. 

"Gue request lagu aja. Lagu yang isinya tentang cewek yang baru saja dicampakkan dengan cowok,"

Dasar hiperbola. Lagipula Nugraha menolaknya dengan baik-baik kenapa ia sampai mengatakan kalau dia dicampakkan?

"Mana gue tau tolol. Cari sono sendiri,"

Chaesya hanya bergumam tidak jelas. Mau tak mau Kahla menuruti kemauan sahabatnya dengan menyetel lagu Utuh-Tangga, yang menurutnya pas dengan keadaan Chaesya sekarang. 

"Sesungguhnya ku berpura-pura
Relakan kau pilih cinta yang kau mau
Sesungguhnya ku tak pernah rela
Karena ku yang bisa membuat hatimu utuh,"

Sungguh, ia menyesal mengajak Chaesya pergi karaoke karena suara sahabatnya ini benar-benar membuat kepalanya ingin meledak. Tanpa berpamitan pada Chaesya, Kahla segera keluar untuk mencari udara segar. Bisa gila ia lama-lama di dalam sana.

"Utuh, utuh, utuh
Utuh, utuh, utuh,"

"Yah abis deh lagunya,"keluh Chaesya saat lagunya berakhir.

Ia menoleh ke kanan dan ke kiri namun tidak mendapati Kahla di sana. Kemana anak itu? Tiba-tiba perutnya terasa mual dan secepat mungkin perutnya memintanya untuk mengeluarkan isinya. Sejurus kemudian, Chaesya berlari menuju toilet dan memasuki salah satu bilik.

Setelah memuntahkan segala isinya, ia menghela napas lega. Mungkin ini karena efek dia terlalu banyak makan juga minum soda. Chaesya pun memutar keran air lalu membasahi wajahnya dengan air dingin. Dan saat ini ia merasa dirinya kembali hidup.

Ia memandang dirinya yang berada di cermin. Benar-benar menyedihkan, seperti orang habis tersakiti karena cinta. Tapi memang begitu kan kenyataannya?

Chaesya pun berniat untuk tidak langsung kembali ke ruangannya dan memutuskan untuk mengitari tempat karaoke sekalian mencari Kahla. Anak itu memang hobby menghilang. 

Plak

Eh? Itu seperti suara tamparan. Chaesya menoleh untuk mencari asal suara tamparan itu. Di sudut tempat karaoke, ia melihat dua insan yang saling berhadapan. Chaesya tidak bermaksud mengintip namun rasa penasarannya membuatnya melakukan hal tersebut.

"Kita putus!"

Apa dia baru saja menonton pertengkaran antar kekasih? Ah, tidak seharusnya ia mengintip. Saat ia hendak pergi, suara langkah gadis itu terdengar menuju ke arahnya dengan terpaksa ia mengumpat di balik tembok. 

Setelah gadis itu benar-benar menghilang dari pandangan, Chaesya pun beranjak keluar dari tempat persembunyiannya.

"Lo,"

Main RoleWhere stories live. Discover now