Chapter Twenty Nine

28 3 0
                                    

Firework

Sejujurnya, Chaesya agak malas untuk mengikuti acara makrab. Tapi, toh dia juga enggan menghabiskan waktu di rumah sepanjang liburannya jadi dia lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman angkatannya. Chaesya sudah berada di dalam bus sejak dua jam yang lalu dan tampaknya sebentar lagi mereka akan sampai di tujuan. 

Sesuai prediksinya, bus mereka sudah memasuki area villa tempat mereka akan menginap selama tiga hari kedepan. Mata Chaesya langsung memperhatikan pemandangan yang disuguhkan melalui jendela. Sangat menenangkan. 

Bus pun berhenti di parkiran dan dengan teratur mereka menuruni bus lalu mengambil barang bawaan di dalam bagasi. Chaesya memilih untuk menunggu gilirannya mengambil barang karena saat ini bagasi terlihat berdesakkan. Sampai agak menyepi, Chaesya dan Kahla pun mengambil barangnya lalu mengikuti rombongan yang menuju lobby. 

Setelah melaui sesi check in dan sebagainya di meja resepsionis, mereka pun berbondong-bondong menuju villa. Mereka menyewa tiga villa yang terdiri dari dua lantai. Cukup untuk menampung ratusan orang yang ikut. Sebelum memasuki villa, sang ketua angkatan mengumpulkan mereka di area kosong yang biasanya digunakan saat ada event tertentu. 

Chaesya tidak terlalu mendengarkan apa yang dikatakan sang ketua angkatan karena dirinya sibuk mencari sosok yang sejak tadi tidak terlihat batang hidungnya.

"Nugraha gak ikut?"tanya Kahla.

Chaesya menggeleng. "Dia ngejenguk bokapnya di Bandung,"

Kahla mengangguk paham dan tampak tidak ingin memperdalam obrolannya. Ia pun kembali memperhatikan omongan yang disampaikan oleh ketua angkatan. 

"Rizal gak ikut ya?" Mendadak pertanyaan yang sedari tadi berputar di otaknya keluar dari mulutnya. Membuatnya ingin menelan kembali ucapannya tapi Kahla terlanjur menjawabnya.

"Gak tau deh ya. Gak ada kabar,"jawab Kahla sekenanya, sedikit merasakan keanehan dari sahabatnya namun segera menepis perasaannya.

Berakhirlah lima menit yang cukup lama bersamaan menyebarnya mereka menuju tempat masing-masing. Kahla dan Chaesya langsung memasuki rumah yang terlihat luas itu sembari menaruh barang-barangnya di sudut ruangan. Ternyata saat mereka sampai, sudah banyak teman-temannya yang berkumpul dan mulai asyik menelusuri ruangan. 

"Lo mau tidur di kamar apa di ruang tv aja?"tanya Kahla begitu mereka duduk di ruangan besar yang hanya terdapat satu sofa besar dan tv berukuran sedang. 

Chaesya mengedikkan bahunya. "Gue ngikut lo aja. Tapi, kayaknya enakan di ruang tv deh bisa rame-rame,"

"Yaudah, ruang tv aja kali ya,"

Dalam sekejap, ruang tv pun menjadi ramai karena obrolan-obrolan khas perempuan sehingga menimbulkan dengungan di telinga Chaesya. Chaesya dan Kahla ikut berkumpul dalam perkumpulan menjadikan dirinya sebagai pendengar yang baik. 

"Cha, Cha lo gimana kok bisa jadian sama Kak Nugraha sih?"tanya salah satu perempuan yang berwajah tirus itu dengan sorot mata penasaran. 

Pertanyaan tersebut sukses membuat Chaesya melotot kaget. Kenapa topiknya jadi membahas soal dirinya?

"Hah? Ya gitu, tiba-tiba jadian aja,"jawab Chaesya bingung harus menjawab bagaimana. Masa iya dia harus menjelaskan kronologinya secara mendetail.

Salah seorang yang berambut pendek mendengus merasa tidak puas dengan jawaban Chaesya. Kalau tidak salah namanya Reina. "Dia yang nembak atau elo?"

"Sebenernya gue duluan tapi abis itu di tolak terus tiba-tiba dia yang nembak gue,"papar Chaesya membuatnya teringat hari di mana Nugraha mengatakan suka padanya. 

Main RoleWhere stories live. Discover now