Prolog

68.2K 2.6K 59
                                    

Author Point Of View

Alunan musik yang tengah di perdengarkan dirumah para gisaeng ini menambah kesan meriah pesta minum yang di adakan para pejabat tinggi kerajaan.

Namun di pojok tempat ini tengah duduk manis seorang wanita berkulit putih, mata hitam bersinar dan juga bibir tipis yang berwarna merah mudah, itu membuatnya terlihat sangat cantik namun terkesan sederhana dia adalah Hao Zi, gadis cantik yang tengah memikirkan bagaimana kehidupannya.

Bagi setiap anak kedua orang tua adalah orang yang paling berharga di dunia ini, sebaliknya bagi orang tua anak adalah harta yang sangat berharga namun tidak dengan Hao Zi diasingakan oleh ayahnya hanya karena dia adalah seorang anak perempuan.

Ayah Hao Zi adalah salah satu pejabat tinggi Istana di kerajaan Ming ini dia adalah perdana mentri kaisar, memiliki paras sempurna tidak membuat kehidupan juga sempuran hal ini pulalah yang tengah dialami Hoa Zi.

Semenjak umurnya 2 tahun ia sudah dirawat oleh pamannya, ayahnya yang bahkan tidak pernah menyukainya memberikan Hao Zi kepada paman Lueng untuk ia rawat, apalagi setelah istri paman Lueng meninggal karena penyakit, ia dibesarkan dan didik bersama dengan sepupunya anak satu-satunya dari paman Lueng, Tyan Ying!!

Tyan Ying dan Hao Zi kini sudah beranjak dewasa hari-hari mereka lalui bersama dengan didikan dari paman Lueng, mereka tumbuh menjadi pria dan wanita yang tanggu terutama Hao Zi terlahir dengan kepandaian yang sangat mengagumkan bahkan kini ia telah membuat buku yang berisikan ajaran perang, kesehatan, ajaran kehidupan, dan ilmu bertani semua buku itu untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat.

"Apa yang sedang kau lakukan guru Mi?" sebuah suara membuat Hao Zi menghentikan sejenak aktivitasnya.

"bisakah kau berhenti memanggilku guru Mi apa kau mau membuat semua orang tau" tegas Hao Zi kemudian melanjutkan aktivitasnya kembali.

"Memang kenapa apa salah kita disini kan hanya berdua tidak ada yang dengar lagian siapa yang berani" tegas Tyan ying sambil memegang pedang bersarung berwarna merah darah dengan warna kuning emas, membuatnya terlihat sangat mewah.

"Dengar Tyan Ying aku sudah merahasiakan identitas ku selama ini bahwa aku adalah guru Mi aku tidak mau hanya karena kecerobohanmu semua orang jadi tau"

"Kau ini bukannya bagus kalau orang tau dengan begitu mereka tidak akan meremehkanmu"

"Justru itu aku tidak mau di ketahui, dan berhentilah memegang pedangku" ketus dengan jengkel karena dari tadi sepupunya itu sibuk dengan pedang miliknya.

"Apa kau yang membuatnya?"

"Emm"

"Cantik lalu kau kemanakan pedang yang di berikan ayahmu??" ucapan Tyan Ying terhenti karena langsung di potong oleh Hao Zi.

"Aku menyimpannya itu adalah satu-satunya benda yang ayahku berikan aku tidak ingin itu hilang ataupun rusak apalagi lagi aku lebih menyukai yang ini untuk di pakai memenggal kepala" kemudian tersenyum penuh arti sambil menatap Tyan Ying jahil.

"Ya ya berhentilah menatapku seperti itu!! kau membuatku takut" ketus Tyan Ying berlalu meninggalkan Hao Zi di kamarnya.

###___

Sedangkan di istana para mentri dan pejabat tinggi istana tengah berdiri menunggu kehadiran sang kaisar besar di aula utama kerajaan untuk melakukan pertemuan rutin.

"Ya Mulia memasuki ruangan" teriak kasim yang berada di depan pintu masuk aula pertemuan.

Muncul lah seorang pria bertubuh tegak dengar iris mata yang tajam, wajah yang sangat sempurna bagi ku yang di ketahui bernama kaisar Hwang.

My Perfect Empress Where stories live. Discover now