Part 21

20.6K 1.1K 8
                                    

Salam membaca dari author😉.

"Kenapa kebiasaanmu bertanya tidak pernah berubah Hao Zi" tanya raja dengan kesan mengejek membuat Hao Zi mencibirkan mulutnya kesal, raja hanya tertawa geli melihat tingkah Hao Zi yang sangat imut.

"Lalu kau sendiri, kenapa kau menghindariku hm...kenapa?" Raja mendekatkan wajah pada wajah Hao Zi sambil terus menatapnya, mata Hao Zi melotot ia merasa tidak nyaman dengan posisi mereka sekarang karena tidak mau terlihat bodoh Hao Zi segera membuang muka.

"Hah...si...siapa yang menghindar? Tidak aku tidak menghindari mu yang  mulia!" Tegas Hao Zi gelalapan seraya sedikit menjauh dari raja, ia masih merasa malu karena raja terus menatapnya.

"lalu jelaskan padaku kenapa kau tidak mau menemuiku" tanya raja Hao Zi benar-benar tersudutkan ia sudah tidak tau harus berkata apa.

"Aku memang sed-"

"Jangan pernah membohongiku, kau bukan pembohong yang baik" potong raja kini tatapannya menusuk membuat Hao Zi menelan salivanya.

Hao Zi terdiam ia berniat berdiri namun tangannya dicekal dan ditarik oleh tangan kekar raja sehingga ia kembali terduduk di samping raja.

"Apa ini karena ucapan Selir Paw?"

Hao Zi masih diam bukan karena tidak bisa membela diri tapi ia tidak mampu menolak kenyataan bahwa apa yang raja katakan adalah kebenaran.

Raja membuang nafas berat, ia masih menatap Hao Zi yang enggan bicara raja sangat paham bagaimana keadaan Hao Zi bukan apa dia sudah bekerja keras dalam membantu setiap masalah kerajaan.

"Huff..kau tidak perlu memikirkan hal itu Hao Zi, bagiku kau adalah ratu yang sempurna" ucapan raja itu sontak membuat Hao Zi mendongak.

"Yang mulia" panggil Hao Zi lirih kini menatap raja dengan tatapan yang sulit raja artikan.

"Maukah kau membantuku menjadi ratu yang sempurna" sambung Hao Zi dengan nada berharap, raja mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan maksud Hao Zi.

Tidak butuh waktu lama untuk raja mengerti maksud Hao Zi, tampa pikir panjang raja menarik tengkuk Hao Zi mendekatkan wajah mereka dan mulai melumat bibir Hao Zi.

Mata Hao Zi terpejam menerima setiap perlakuan raja sampai lumatan mereka terlepas, jarak wajah mereka sangat dekat bahkan Hao Zi bisa merasakan deru nafas raja.

"Dengan senang hati!" Bisik raja membuat Hao Zi meremang merasakan sensasi aneh pada tubuhnya, raja tersenyum melihat Hao Zi memejamkan mata.

Hao Zi membuka mata mendapati wajah raja yang begitu dekat, tampa aba-aba Hao Zi menyambar mulut raja, untuk pertama kali Hao Zi yang memulainya.

Raja sedikit tersentak kaget dengan apa yang baru dilakukan Hao Zi dia tidak tau kalau Hao Zi bisa seagresif ini tapi dia suka, bahkan tangan Hao Zi sudah mengalung indah di tengkuk raja.

Tidak butuh waktu lama untuk raja membalas ciuman memabukkan Hao Zi kerena memang inilah yang ia inginkan bahkan sampai ia mimpikan.

Raja mendorong tubuh Hao Zi lembut membaringkannya kemudian menindihnya dengan tubuh kekar miliknya tampa melepas tautan mereka.

Raja melepas ciumannya menatap Hao Zi dengan tatapan seolah bertanya tapi juga meminta izin seakan mengatakan boleh kah.

Hao Zi yang mengerti dengan maksud tatapan raja mengangguk kecil dan satu gerakan itu membuat raja tersenyum menunjukkan deretan giginya yang putih dan tersusun rapih.

Raja mencium kening Hao Zi lama memberi sedikit penekanan seakan ingin membuat tanda bahwa Hao Zi adalah miliknya seorang sampai kapanpun.

Ciuman itu kini turun ke mulut Hao Zi memberi sedikit gigitan dan lumatan kecil di situ, tidak hanya sampai disitu ulah raja bahkan ciumannya sudah mengarah pada leher jenjang milik Hao Zi.

Hao Zi tampa sadar mengeluarkan erangan-erangan kecil membuat jiwa raja semakin bergairah seakan hal ini sudah dinanti untuk waktu yang sangat lama, tangan raja kini mulai melepas apapun yang menutupi tubuh Hao Zi hingga menyisahkan tubuh yang memperlihatkan kulit putih bersih milik Hao Zi.

Tidak mau kalah dengan raja tangan Hao Zi tidak tinggal diam, ia juga mulai melecuti jubah raja memperlihatkan tubuhnya yang kekar.

Malam itu akan menjadi malam yang amat melelahkan bagi mereka.

###___

Matahari pagi mulai menunjukkan diri menyinari apapun yang ada dibawahnya, Hao Zi membuka perlahan matanya mendapati wajah raja yang masih terlelap.

Ada perasaan tidak percaya dalam benak Hao Zi ia telah mencintai pria itu, pria yang awalnya sangat dibencinya.

Hao Zi terus memperhatikan wajah raja menelusuri hidung mancungnya, turun ke hidung, mulut sampai rahangnya.

"Dia seperti singa saat marah tapi saat tertidur dia seperti seekor kucing, tapi mau dia singa atau kucing aku tetap menyayanginya" wajah Hao Zi memdekat mencium sekilas bibir raja yang sedikit terbuka.

Saat Hao Zi mengangkat wajahnya tiba-tiba sebuah tangan kekar menarik tengkuknya hingga ia kembali pada posisi sebelumnya raja menyambut cepat bibir Hao Zi dengan bibirnya.

Aksi itu terhenti saat keduanya membutuhkan pasokan oksigen, Hao Zi menepis tangan raja dari pipinya seraya memperbaiki posisi duduknya.

"Jadi anda tidak tidur dan jangan katakan bahwa anda mendengar semua yang aku katakan?" Raja hanya diam berusaha menahan tawanya agar tidak membuat Hao Zi semakin jengkel.

"Aku tidur tapi tidak sampai kau memegang wajahku lalu mencium-" ucapan raja terpotong saat mata Hao Zi melotot.

"Tapi aku tidak berniat membangunkanmu yang mulia raja, dan tunggu bukankah kau ada pertemuan, anda akan terlambat sebaiknya anda bergegas!"

"Tidak pertama karena kau sudah membuatku terbangun maka kau harus dihukum" tegas raja diiringi dengan seringai jahilnya, mata Hao Zi melotot pikirannya paham betul apa yang ada didalam pikiran raja.

Ia berniat turun dari tempat tidur namun Hao Zi kalah cepat dari raja "apa yang akan anda lakukan yang mulia" tanya Hao Zi takut-takut tapi itu malah semakin membuat seringai raja makin menjadi.

Raja mengangkat tubuh Hao Zi yang masih bertelanjang menuju bak mandi tampa memperduliakan bahwa dirinya juga tengan telanjang.

"Bukankah kau bilang aku akan terlambat jadi bagaimana kalau kita mandi bersama Aku juga akan memandikanmu untuk hemat waktu"

"Aku tidak yakin mungkin kita akan semakin lama yang mulia"

"Aku tidak perduli" jawab raja singkat  namun tidak dapat dibantah, Hao Zi hanya pasrah saat raja memasukkan tubuhnya ke dalam bak mandi diikuti dengan raja dibelakang Hao Zi.

Pastinya itu akan menjadi mandi yang memakan waktu sangat lama, bahkan mungkin akan menjadi lanjutan dari sesi semalam.

*******
Perasaan author part ini gaje dehh tapi bingung🤔 yaudah deh tetap baca yah reader's jangan lupa kalau mau pindah tekan tanda bintang dulu.

Terima Kasih😗.

My Perfect Empress जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें