Part 33

14.3K 859 2
                                    

Sabar yah author lagi sibuk jadi agak slow update mohon maafkan.

Salam membaca dari author😉.

Di malam yang cukup hening Sebuah kuda melaju dengan cepat di dalam hutan, Hao Zi si wanita tanggu dan berani itu tengah
melajukan kudanya untuk mencari keberadaan Tyan Ying.

Sebuah bangunan yang cukup besar di dalam hutan menjadi sasaran Hao Zi, dia mengikat kudanya tidak jauh dari tempat itu.

Terlihat ada banyak pria yang sedang berjaga dengan menggunakan pakaian serba hitam, Hao Zi merintahkan para prajurit untuk menyebar.

Dengan sedikit anggukan para prajurit Hao Zi menyerbu mereka, membuat mereka sedikit terkaget, sedang Hao Zi menerobos masuk untuk mencari keberadaan Tyan Ying.

Tempat ini tidak memiliki banyak ruang, Hao Zi memasuki ruangan itu satu persatu dan mendapati Tyan Ying dalam keadaan diikat, mulutnya dibekap dan tubuhnya dipenuhi dengan luka.

Baru satu langkah Hao Zi memasuki tempat itu, ia sudah di sambut oleh beberapa serangan dari para anggota kelompok itu.

Dengan Lihai Hao Zi mengayunkan pedangnya berusaha melawan dan menepis serangan mereka, dalam sekejap tubuh mereka tumbang tergeletak ditanah dengan darah disekujur tubuh.

Keadaan Tyan Ying tidak terlalu parah hanya ada beberapa luka, Hao Zi melepas ikatan Tyan Ying dan bergegas pergi dari tempat itu.

Namun kali ini Hao Zi salah, mereka terlalu kuat bahkan para prajuritnya sudah dikalahkan, jadi sekarang tinggal Hao Zi dan Tyan Ying yang harus memikirkan bagaimana caranya agar mereka bisa pergi dari sini.

Tapi sayang Hao Zi terlambat, mereka sudah di kepung.

"Hao Zi bagaimana ini?" Tanya Tyan Ying berbisik.

"Tidak ada cara lain, kita harus meladeni mereka sedikit" tegas Hao Zi yang juga berbisik.

Sebuah aba-aba dari Hao Zi membuat Tyan Ying maju menyerang mereka dan disambung oleh Hao Zi, pertarungan yang amat sengit dan Hao Zi kali ini kalah jumlah.

Saat merasa jalan sudah terbuka untuk kabur, Hao Zi menarik tangan Tyan Ying dan meninggalkan pertarungan.

Secepat mungkin Hao Zi berlari dengan tangannya menggandeng tangan Tyan Ying.

Sseettt

"Ah" Hao Zi menghentikan langkahnya saat sebuah anak panah mengenai betisnya.

"Hao Zi mereka datang, kita harus pergi" Tyan Ying berusaha membantu Hao Zi, namun Hao Zi benar-benar lelah ditambah sakit yang dirasakannya.

"Kau pergi saja Tyan Ying tinggalkan aku"

"Apa kau gila!" Tyan Ying tersentak kaget mendengar apa yang baru saja Hao Zi katakan.

"Tyan Ying jika kita berdua tertangkap, 5maka kita akan mati dan tidak ada yang bisa menyelamatkan kita bahkan menemukan kita"

"Biar aku saja Hao Zi"

"Tidak! pada akhirnya aku juga akan tertangkap kakiku terluka" Tyan Ying hanya menatap Hao Zi berusaha menjernihkan pikirannya.

"cepat pergi! Lari ke arah sana, kuda ku ada disana"

"Tapi Hao Zi"

"Pergi Tyan Ying! Aku akan menghalau mereka agar tidak ada yang mengejarmu" Hao Zi berbalik ke belakang beberapa pria tampak berlari.

Dengan sangat berat hati Tyan Ying berlari meninggalkan Hao Zi yang sudah bangkit, sesekali Tyan Ying berbalik melihat keadaan Hao Zi yang sibuk memainkan pedangnya.

Tyan Ying sudah jauh bahkan ia sudah melihat seekor kuda dengan tali yang diikat di sebuah pohon, Ia mengedarkan pandangan benar-benar tidak ada orang yang mengejarnya.

Kuda yang Tyan Ying tunggangi telah melaju dengan cepat memecah keheningan dalam hutan, selama perjalanan yang Tyan Ying pikirkan adalah bagaimana keadaan Hao Zi sekarang.

###___

Byyurr

Sebuah mata terbuka saat merasakan basahnya air yang menyentuh kulitnya, perlahan Hao Zi membuka matanya meneliti tiap sudut tempat ia berada.

Hao Zi meronta-ronta ingin dilepaskan tapi tidak ada yang peduli mereka hanya menatap Hao Zi tampa kasihan.

Keadaan Hao Zi sangatlah buruk bahkan lebih buruk dari Tyan Ying darah yang berasal dari pelipisnya memenuhi sebagian wajahnya, tangannya terdapat luka sayatan pedang yang masih mengeluarkan darah, tidak hanya itu bahkan kakinya juga mengeluarkan darah akibat luka cambuk dan sayatan pedang.

Kedua tangan Hao Zi disatukan kemudian diikat sedangkan kakinya diikat secarah terpisah, rambutnya juga terurai begitu saja.

"Lepaskan....lepas!!" Hao Zi terus saja berteriak meminta dilepas.

"Lalu kau akan lari" jawab seorang pria yang menyeringai licik.

"Lepaskan aku atau kalian akan menyesal" ancam Hao Zi dengan gemetar karena amarahnya.

Pria itu meraih leher Hao Zi memberi sedikit tekanan "dengar seandainya saja bukan karena Selir Paw kami sudah menghabisimu" pria itu melepas tangannya dengan kasar.

Hao Zi semakin kuat memberontak berusaha sebisa mungkin untuk lepas, rasa amarah dalam dirinya semakin menjadi saat tau dalang dari semua ini adalah Selir Paw si perempuan licik itu.

Tidak ada yang memperdulikan Hao Zi mereka hanya menatapnya dan sesekali tertawa, Hao Zi tidak berdaya ikatan mereka sangat kuat sulit untuk di longgarkan apalagi keadaannya sangat lemat dan tidak bertenaga.

###___

Tyan Ying sedang berdiri tegak membelakangi sebuah pintu yang teramat besar, pintu yang menghubungkannya dengan Raja.

Setelah sampai di perguruan, Tyan Ying menceritakan semua kejadian yang ia alami sampai kejadian yang dialami oleh Hao Zi kepada semua orang, kemudian Tyan Ying juga meminta izin kepada paman Lueng untuk ke istana ia akan menemui raja Hwang.

Baru saja Tyan Ying keluar dari kediaman raja, dia telah menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya dan Hao Zi, saat ia memceritakan apa yang terjadi bisa dibayangkan sendiri bagaimana reaksi sang kaisar, marah, panik, dan khawatir semua itu tampak menjadi satu, menciptakan sebuah raut wajah tajam bahkan mampu mengalahkan tajamnya sebuah pedang.

Tyan Ying melangkahkan kaki meninggalkan kediaman raja,  dia diperintahkan untuk tetap tinggal diistana dan membantu raja.

Karena Tyan Ying sudah di istana ia memutuskan untuk menemui anak Hao Zi sekedar memastikan bagaimana keadaan mereka.

Saat memasuki kamar para pangeran, Tyan Ying tersenyum saat mendapati Mei yang tengah sibuk menidurkan para pangeran kecil itu.

Disana juga hadir ibu suri agung dan ibu selir agung, para ibu raja itu memang setiap saat mengawasi dan menjaga para pangeran.

Ada sedikit rasa bersalah dan bertanggung jawab di hati Tyan Ying saat melihat para pangeran itu, bagaimana pun mereka harus ditinggal oleh Hao Zi karena dirinya.

********
Aduh menurut author ini part yang sumpah ngak jelas banget dan susah banget ngebayangin viewnya mohon maafkan author tetap baca yah readers.

Terima Kasih😗.

My Perfect Empress Where stories live. Discover now